Melihat Kekhusyukan Warga Bandung Iktikaf di Masjid Salman ITB

Melihat Kekhusyukan Warga Bandung Iktikaf di Masjid Salman ITB

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 27 Apr 2022 11:39 WIB
Iktikaf di Masjid Salman ITB
Iktikaf di Masjid Salman ITB (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Jarum jam menunjukkan Pukul 14.00 WIB, Isep (78) dan Komar (63) nampak asyik berbincang usai membaca ayat suci Al-Quran. Dua tahun dilanda Pandemi COVID-19, Isep dan Komar akhirnya bisa bertemu kembali dalam kegiatan iktifaf di Masjid Salman ITB, Jalan Ganesha No 7.

Bersama warga lainnya, Isep dan Komar mengatakan, kegiatan iktifaf ini dilakukan ratusan warga lainnya di masjid yang didirikan Achmad Noe'man ini, beberapa hari menjelang Idul Fitri. Iktikaf sendiri, secara sederhana adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada pemandangan unik di dalam Masjid Salman, warga yang membawa balita membawa juga tempat tidur yang dilengkapi kelambu, tak hanya itu, warga yang membawa anak juga membawakan anaknya buku hingga laptop dan telepon genggam yang digunakan jika rehat saat beribadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isep (78) yang merupakan warga Arcamanik, Kota Bandung mengatakan, ia melakukan iktifaf di Masjid Salman bersama istrinya.

"Saya dengan istri, anak enggak karena sudah besar-besar, saya berdua, di sini sampai Hari Minggu," kata Isep kepada detikJabar, Selasa (26/4/2022).

ADVERTISEMENT

Isep mengungkapkan, sejak tahun 2005 ia selalu melakukan iktifaf di Masjid Salman ITB.

"Tiap tahun, kecuali dua tahun kemarin absen karena enggak bisa (Pandemi COVID-19). Saya sudah sejak 2005, datang ke sini sengaja, waktu itu pertamanya di Habibburahman, besoknya ke sini, sampai sekarang (betah)," ungkapnya.

Ia memilih Masjid Salman karena cocok, apalagi fasilitasnya nyaman. "Kesan bapak cocok di sini fasilitasnya, dari air dan lainnya. DKM-nya bagus. Sahur di sini, buka di sini, takjil juga, kadang-kadang ada snack," ujarnya.

Iktikaf di Masjid Salman ITBIktikaf di Masjid Salman ITB Foto: Wisma Putra/detikJabar

Untuk melakukan iktifaf di Masjid Salman ia harus membayar administrasi Rp 100 ribu untuk 10 hari. Uang tersebut sudah termasuk dengan makan dan takjil. "Bayar Rp 100 ribu untuk 10 hari, disediakan oleh DKM," ucapnya.

Sementara warga lainnya, Komar (63) mengatakan, ia datang ke Masjid Salman bersama anaknya. Sudah sejak 5 tahun lalu ia melakukan iktifaf di Masjid Salman.

Meski sudah disediakan matras oleh panitia iktifaf. Komar membawa lagi alas, selimut hingga pakaian dengan menggunakan koper untuk 10 hari ke depan.

"Bawa pakaian ganti, saya berdua sama anak, sampai selesai saja tiap tahun. Nyaman sekali, kesannya banyak, panitia bagus, tempat air, fasilitas baik dan penceramahnya bagus," tuturnya.

Iktikaf di Masjid Salman ITBIktikaf di Masjid Salman ITB Foto: Wisma Putra/detikJabar

Direktur Eksekutif YPM Salaman ITB Salim Rusly mengatakan, iktifaf di Masjid Salman ITB dimulai pada malam ke 21. Pada iktifaf tahun ini pendaftar mencapai 400 orang lebih.

"Bervariasi (waktu iktifaf), ada yang harian, kalau malam pertama yang daftar 400 dan yang hadir sekitar 200. Yang 200 hadir pada malam pertama, sebagian besar sampai selesai, tapi ada juga yang sehari atau selang seling," ujarnya.

Menurutnya, uang Rp 100 ribu itu adalah uang administrasi dan jika dirata-ratakan per hari Rp 10 ribu

"Kalau mereka daftar yang Rp 10 ribu itu, selain dapat buka puasa (umum), juga sahur, itu ada subsidi ya. Air minum dan air panas, asal mereka bawa termos, botol minum dan alat makan. Tidak daftar boleh juga iktifaf di Salman," ujarnya.

Kegiatan iktifaf ini termasuk pada kegiatan rutin setiap Ramadan di Masjid Salman dengan jumlah panitia mencapai 100 orang.

"Panitia Ramadan setiap hari ada 80-100 orang, panitia semua mahasiswa ITB hampir semua ITB tapi kehadiran mereka macam-macam karena ada yang mudik juga ke luar provinsi," tuturnya.

Ia berharap, jemaah yang melakukan iktifaf di Masjid Salman mendapatkan kekhusyuan. "Harapannya, iktifaf itu, waktu untuk merenung, memunazatkan diri dengan Allah, jadi intinya bisa mendapatkan suasana khusyu di Salaman," harapnya.

Imam Muda saat iktifaf di Masjid Salman

Salim menuturkan, yang menjadi pembeda di iktifaf di Masjid Salman yakni ada imam muda yang akan memimpin salat para jemaah.

"Imam salat kita pilih, kita pilih yang hafidz, di Salman kan ada corp imam muda atau imam dari luar yang kita pilih," tuturnya.

"Kalau enggak hafidz 30 juz, minimal 5 juz, qiroatnya juga dilatih. Imam muda kalau yang di asmara sini mahasiswa ITB ya," tambahnya.Imam muda ini, sudah berlangsung dalam rentang waktu lima tahun terakhir. "Pada lima tahun terakhir di imam-imam nya, karena kita kembangkan program imam muda jadi imamnya itu muda dan hafidz," ucapnya.




(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads