Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (25/4/2022). Dari mulai keracunan massal di Cianjur hingga polisi ultimatum anggota XTC pengeroyok bikers serahkan diri.
Berikut rangkuman beritanya:
Bukber Berujung Maut di Cianjur, 1 Warga Tewas
47 warga Kampung Rancailat Desa Panyindangan Kecamatan Cibinong mengalami keracunan usai menggelar buka bersama, bahkan salah seorang diantaranya meninggal dunia. Diduga keracunan massal disebabkan takjil es campur gabungan yang dibawa setiap warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat, seorang korban keracunan, mengatakan kegiatan buka bersama (bukber) tersebut rutin digelar warga setiap momen Ramadan.
Biasanya masyarakat membawa makanan sendiri dari rumah, termasuk takjil berupa es campur.
"Sudah tradisional setiap Ramadan ada bukber warga kampung sini. Makanan dan takjil nya bawa masing-masing," kata dia, Minggu (24/4).
Khusus untuk takjil es campur, lanjut dia, akan digabungkan dalam satu wadah besar untuk kemudian dibagikan lagi pada warga yang hadir.
"Jadi untuk takjil es campur, yang bawa akan disatukan ke wadah besar. Setelahnya dibagikan lagi ke semuanya, supaya semua kebagian," kata dia.
Dia menyebut jika masyarakat tidak langsung mengalami keracunan, namun baru mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah, hingga diare setelah beberapa jam kemudian.
"Ada belasan orang yang dibawa ke puskesmas, bahkan ada yang dirawat," kata dia.
Menurutnya keracunan massal tersebut diduga disebabkan es campur gabungan, sebab warga yang tidak meminun es campur tidak mengalami gejala apapun.
"Yang tidak minum es campur mah selamat, tidak keracunan," ungkap dia.
Sementara itu, Kapolsek Cibinong Iptu Dedi Suryaman, mengatakan total ada 47 orang yang mengalami keracunan, dan 17 orang di antaranya harus dirawat lantaran gejala keracunan yang cukup berat.
"Sampai kemarin sebenarnya tersisa tiga orang yang masih menjalani perawatan. Dua di antaranya bisa dipulangkan Sabtu malam," kata dia.
Dedi menuturkan satu orang yang masih dirawat kondisinya menurun dan harus dirujuk ke rumah sakit. Namun saat proses dirujuk, warga bernama Muin (21) tersebut meninggal dunia.
"Sudah dirawat secara maksimal dan sempat akan dirujuk, tapi karena kondisinya memburuk pasien keracunan tersebut meninggal dunia tadi dini hari," tuturnya.
"Kami masih dalami dari makanan mana yang mengakibatkan keracunan massal," tuturnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Laila Yahya, mengatakan keracunan massal itu diduga disebabkan takjil es campur dari seluruh warga yang digabungkan dalam satu wadah besar.
Sayangnya, sisa es campur tersebut sudah dibuang setelah kegiatan buka bersama warga selesai.
"Awalnya kita akan pastikan penyebab keracunan dari sampel makanan atau minumannya, tapi karena tidak ada makanya kita ambil sampel muntahan dari beberapa pasien yang dirawat," ungkap.
Menurut Frida, sampel tersebut sudah dibawa dari Puskesmas Sindangbarang ke Dinkes Cianjur pada Minggu (24/4) siang. Rencananya sampel itu dibawa dan diuji labolatorium pada Senin (25/4) hari ini.
"Rencananya hari ini baru kita bawa ke lab untuk diuji, karena kemarin kan weekend. Kita akan pastikan kandungan kimia apa yang menyebabkan puluhan warga keracunan dan seorang diantaranya meninggal dunia," kata dia.
Rahmat, seorang korban keracunan, mengatakan kegiatan buka bersama (bukber) tersebut rutin digelar warga setiap momen ramadhan. Biasanya masyarakat membawa makanan sendiri dari rumah, termasuk takjil berupa es campur.
"Sudah tradisional setiap ramadan ada bukber warga kampung sini. Makanan dan takjil nya bawa masing-masing," kata dia.
Khusus untuk takjil es campur, lanjut dia, akan digabungkan dalam satu wadah besar untuk kemudian dibagikan lagi pada warga yang hadir.
"Jadi untuk takjil es campur, yang bawa akan disatukan ke wadah besar. Setelahnya dkbagikan lagi ke semuanya, supaya semua kebagian," kata dia.
Dia menyebut jika masyarakat tidak langsung mengalami keracunan, namun baru mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah, hingga diare setelah beberapa jam kemudian.
Menurutnya keracunan massal tersebut diduga disebabkan es campur gabungan, sebab warga yang tidak meminun es campur tidak mengalami gejala apapun.
"Yang tidak minum es campur mah selamat, tidak keracunan," pungkasnya.
Gerindra Beri Kode Akan Kembali 'Mesra' dengan Ridwan Kamil
Gerindra membuka peluang untuk 'bermesraan' kembali dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal itu diungkapkan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat bertandang ke Gedung Pakuan, Minggu (24/4) malam.
Sebagai informasi, Gerindra sempat menjadi partai pengusung Ridwan Kamil yang maju sebagai Calon Wali Kota Bandung pada tahun 2013 lalu. Namun saat hendak maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat pada 2018, hubungan Ridwan Kamil dengan Gerindra mengalami keretakan.
Gerindra pun akhirnya memutuskan tak memberi restu kepada Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat tahun 2018. Sementara, Ridwan Kamil memilih maju dengan menggandeng Uu Ruzhanul Ulum dan diusung oleh empat partai yaitu PPP, PKB, NasDem dan Hanura.
"Ya, semuanya terbuka," kata Ahmad Muzani.
Namun begitu, Muzani tak secara gamblang menyebut bagaimana peluang yang akan dibahas Gerindra dengan Kang Emil di 2024 mendatang. Ia hanya menyatakan, Gerindra tengah mencari sosok yang memang pantas untuk bertarung di Pemilu 2024.
"Kami sampai sekarang juga sedang berkomunikasi dengan semua pihak, semua tokoh-tokoh yang bisa kami anggap pantas untuk berlaga di 2024," tuturnya.
Ridwan Kamil mengatakan, masa lalu tak usah diungkit kembali dan tinggal mempersiapkan untuk masa yang akan datang.
"Artinya jangan selalu melihat ke masa lalu dan lihatlah ke masa depan. Karena itu yang paling penting," ucapnya.
Warga Cisaat: Suara Gemuruh Misterius Muncul Diikuti Getaran Kecil
Suara gemuruh yang terdengar oleh warga di Kampung Selajambe atau yang dikenal Rawabangke, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi masih hangat dibicarakan.
Wilayah yang mengeluarkan suara gemuruh itu berada tepat di ujung kampung. Terlihat pesawahan yang berunduk-unduk, beberapa kolam ikan dan tempat pemakaman umum (TPU).
Tak sulit untuk menemukan kampung itu karena kabar mengenai munculnya suara gemuruh telah tersebar luas di masyarakat. Alhasil, kata kunci untuk menanyakan kampung itu adalah dengan menyebut tempat suara gemuruh.
detikJabar sempat mengajak berbincang beberapa warga sekitar. Salah satu warga yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, suara gemuruh itu muncul dengan getaran kecil dari dalam tanah.
Sekedar informasi, suara gemuruh mulanya terdengar pada hari Jumat-Sabtu, 23-24 April 2022. "Iya abdi ge ngadangu mah ngadangu. Ari nu eta na mah dua hari, geleger (iya saya juga mendengar, kalau yang itu sudah dua hari, gemuruh," ucap seorang ibu yang tengah menggendong anaknya sambil mencontohkan suara gemuruh, hari ini.
Dia mengatakan, warga di sekitar kampungnya sudah terbiasa mendengar suara gemuruh. Hanya saja, tidak semua menyadari bahwa suara gemuruh itu sering muncul.
"Abdi mah tos biasa, kapungkur ge sok aya (Kalau saya sudah biasa, dulu juga selalu ada suara gemuruh)," ujarnya.
Dia mengatakan, suara gemuruh itu tidak seperti suara petir. Namun beruntungnya, kata dia, tak pernah ada kejadian kerusakan atau bencana apapun.
"Nggak ada alhamdulillah. Kantos nu di Kadudampit mah gening ngajeblosnya, didieu mah henteu aya," tuturnya.
Warga lainnya yang terlihat lebih sepuh juga mengatakan hal serupa. Suara gemuruh itu viral setelah ada pemuda yang menyebarluaskan di media sosial.
"Muhun ngadangu, da ti pungkur ge tos aya ngan ngageleger kitu lah," katanya.
Dia menampik kejadian tersebut berkaitan dengan hal mistis. Meski demikian, baik pemerintah dan warga tak mengetahui pasti sumber suara itu berasal.
"Ah henteu, teu aya. Nya duka timana tapi tos biasa warga mah ngadangu. Kamari ge rame seueur nu kadieu naroskeun, alhamdulillah teu aya nu rusak (nggak ada kaitan dengan hal mistis. Nggak tahu juga berasal dari mana suara itu, tapi warga sudah biasa mendengar gemuruh. Kemarin ramai orang datang menanyakan, alhamdulillah tidak ada kerusakan)," pungkasnya.
Ultimatum Polisi ke Pengeroyok Biker: Serahkan Diri atau Kami Tangkap!
Polisi mengultimatum agar anggota geng motor pengeroyok bikers pelajar SMA di Bandung segera menyerahkan diri. Pihaknya tak segan menangkap dan menindak tegas pelaku.
"Kita tunggu pelaku menyerahkan diri. Kalau tidak akan kita tangkap," ucap Kapolsek Bandung Wetan Kompol Asep Saepudin saat dihubungi, hari ini.
Asep menuturkan penyidik Unit Reskrim Polsek Bandung Wetan dibantu Satreskrim Polrestabes Bandung tengah melakukan penyidikan atas kasus tersebut. Tim sedang memburu pelaku pengeroyokan.
Di samping itu, polisi juga sudah berkoordinasi dengan pengurus organisasi XTC tersebut terkait peristiwa ini.
"Mereka kooperatif. Sejauh ini masih penyelidikan," kata dia.
Seperti diketahui, Segerombolan orang menggunakan atribut diduga geng motor melakukan konvoi di Kota Bandung. Bahkan gerombolan itu sampai menganiaya pengguna kendaraan lain.
Insiden tersebut terekam kamera yang kemudian videonya viral di media sosial (medsos). Sebagaimana dilihat detikJabar pada Sabtu (24/4/2022), terlihat awalnya segerombolan orang bermotor berkonvoi di jalan. Informasi dihimpun, mereka berkonvoi di jalanan Kota Bandung.
Video kemudian memperlihatkan aksi sejumlah orang yang tengah mengerubungi pemotor. Gerombolan itu terlihat melakukan penganiayaan terhadap pria pengendara sepeda motor.
Penganiayan dilakukan secara brutal. Satu persatu dari gerombolan itu turun dari motor dan memukul pria tersebut. Bahkan, saat pria itu sudah tersungkur, gerombolan tersebut masih terus melakukan penganiayaan.
Pantauan Mudik Lebaran H-7 di Jabar, Hingga Cerita Bahagia Pemudik
H-7 mudik lebaran 2022, arus lalu lintas di jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih terpantau ramai lancar.
Pantuan detikJabar, pagi tadi kendaraan yang datang dari arah Cileunyi yang menuju ke arah Garut dan Tasikmalaya masih teturai dengan baik.
Kaposyan Nagreg AKP Hima Rawalasi Pratama mengatakan, pantauan terkini arus lalu lintas dari barat ke timur dan sebaliknya juga masih lancar.
"Sampai hari ini H-7 Operasi Ketupat Lodaya 2022 masih berjalan dengan lancar, bisa lihat bersama arus lalu lintas dari barat ke timur masih lancar tidak ada Kemacetan," kata Hima di Pos Pelayanan Cikaledong Nagreg.
"Begitupun dari arah sebaliknya, dari barat ke timur masih landai," tambahnya.
Untuk jumlah kendaraan yang melintas, Hima juga menyebut masih stabil. "Kami pantau masih stabil, tidak ada peningkatan signifikan," ujarnya
Sementara itu, di Tasikmalaya pos polisi di Tasikmalaya, sediakan bengkel gratis selama arus mudik balik lebaran. Sepeda motor pemudik akan diperbaiki montir handal secara sukarela dengan onderdil lengkap.
Pos polisi terpadu di Kawasan Muktamar Cipasung mulai melayani pemudik, hari ini. Selain bisa dijadikan tempat istirahat, pos polisi ini sediakan bengkel gratis khusus untuk pemudik.
Dua orang montir profesional berjaga selama 24 jam perhari. Selain itu, onderdil sepeda motor, kompresor angin hingga oli berbagai mereka juga tersedia.
"Kami sediakan pos polisi terpadu yang fasilitasnya komplit. Ada tempat vaksin ada tempat refleksi hingga ada bengkel gratis." Kata AKP Ryan Faisal, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya di lokasi.
Bengkel gratis ini layani pemotor yang alami kendala saat diperjalanan. Mereka bisa ganti oli atau ganti onderdil motor sampai tambah angin.
"Onderdil kami sediakan, tambah angin sampai ganti oli. Kalau memang motornya rusak parah kami bisa antar ke bengkel ternama. Dua montir profesional juga stanby."Kata Ryan.
Adalah dayat, salah satu pemudik asal bandung tujuan Galunggung Tasikmalaya yang merasakan service bengkel gratis ini. Sepeda motor matic miliknya tiba tiba mogok di jalan singaparna hingga harus didorong.
Montir pastikan oli kendaraan sudah lama tidak diganti hingga kanpas rem tidak berfungsi. "Dari Bandung mau ke Galunggung, di Singaparna mati didorong. Alhamdulillah ada bengkel gratis makasih pak Polisi," kata Dayat.
Tujuh hari jelang lebaran, arus mudik di Tasikmalaya Jawa barat mulai naik. Kendaraan yang melintas dari arah Bandung Garut menuju Tasikmalaya didominasi roda dua dan kendaraan pelat luar kota.
(wip/mso)