2 Warung di Hutan Pinus Cigendel Sumedang Ambles Akibat Longsor

2 Warung di Hutan Pinus Cigendel Sumedang Ambles Akibat Longsor

Nur Azis - detikJabar
Senin, 25 Apr 2022 05:46 WIB
2 dari 17 warung yang berderet di Jalan Raya Bandung - Sumedang atau di Kawasan hutan pinus Cigendel ambruk ke dasar lembah akibat longsor, Minggu (24/4/2022) malam
Dua dari 17 warung yang berderet di Jalan Raya Bandung - Sumedang atau di Kawasan hutan pinus Cigendel ambruk ke dasar lembah akibat longsor, Minggu (24/4/2022) malam. (Foto: Nur Azis)
Sumedang -

Dua warung yang berderet di Jalan Raya Bandung - Sumedang atau di Kawasan hutan pinus Cigendel ambruk ke dasar lembah akibat longsor, Minggu (24/4/2022) malam. Tidak ada korban jiwa peristiwa itu namun kerugian materi ditaksir mencapai 200 juta.

Dari pantauan detikjabar di lokasi, akibat longsor, dua warung yang masing-masing memiliki luas sekitar 5 meter x 4 meter tersebut, ambles ke dataran lembah yang berada di bawahnya. Dari 17 warung yang ada, kini yang nampak dari pinggir jalan hanya tinggal 15 warung yang masih berdiri.

Lokasi longsor sendiri kini telah di beri garis polisi. Sementara itu, petugas dari perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Rancakalong Sumedang tampak berjaga di lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik warung, Ibu Neha menuturkan, longsor terjadi sekitar pukul 20.10 WIB. Ia yang saat itu sedang berada di warung bersama suaminya dikagetkan dengan bunyi retakan di depan warungnya.

"Saat itu saya sedang beristirahat di warung sehabis salat tarawih namun suami saya tiba-tiba mendengar bunyi gemeretak di depan warung," terangnya kepada detikjabar di lokasi.

ADVERTISEMENT

Seketika, ia bersama suaminya pun langsung berlari ke luar warung untuk menyelamatkan diri. Dan benar saja dugaannnya, tidak lama berselang, longsor pun terjadi menimpa warungnya. Bangunan warung bersama seisinya ambles ke bawah lembah.

"Sebelumnya memang sudah terlihat ada garis retakan di warung saya ini, selain itu warung ini itu sebelumnya posisinya sudah mulai terlihat agak miring," terangnya.

Ibu Neha bersama suaminya berhasil selamat. Namun begitu ia tidak dapat menyelamatkan harta benda yang ada di warungnya.

Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Rancakalong Suryana menuturkan, longsor terjadi diduga akibat kondisi tanah yang labil ditambah pada hari sebelumnya atau Sabtu (23/42022) petang, sempat diguyur hujan deras.

"Saat longsor tidak sedang turun hujan namun hari sebelumnya hujan deras sempat mengguyur kawasan pamulihan," ungkapnya kepada detikjabar di lokasi, Minggu (24/4/2022) malam.

Suryana menyebut tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 200 juta.

"Dua warung yang ambles itu miliknya Ibu Neha dan Ibu Erum," ucapnya.

Suryana menyebut, deretan warung di kawasan hutan pinus Cigendel sendiri jumlahnya ada 17 unit warung.

"Akibat peristiwa longsor ini sekarang yang bersisa tinggal 15 unit warung yang berdiri," ujarnya.

Guna mengantisipasi kejadian serupa deretan warung di kawasan hutan pinus Cigendel rencananya akan ditutup selama 3 hari ke depan. Sementara untuk penanganan di lokasi longsor sendiri akan dilaksanakan oleh BPBD Sumedang dan Dinas PUPR Provinsi Jabar.

"Setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, warung di kawasan pinus Cigendel akan ditutup selama 3 hari ke depan dengan melihat kondisi untuk ke depannya," pungkasnya.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads