.webp)
Rombongan politikus Partai Gerindra menemui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di rumah dinas Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (24/4/2022) malam. Rombongan yang dipimpin Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani ini pun membahas banyak hal dengan Kang Emil.
Tentu, isu politik menjelang Pemilu 2024 tak luput dari pembahasan kedua pihak. Kepada detikJabar, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi sinyal partainya akan membuka peluang untuk Kang Emil supaya bisa 'mesra' lagi dengan Gerindra seperti di Pilkada Kota Bandung tahun 2013 lalu.
"Ya, semuanya terbuka," kata Ahmad Muzani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, Muzani tak secara gamblang menyebut bagaimana peluang yang akan dibahas Gerindra dengan Kang Emil di 2024 mendatang. Ia hanya menyatakan, Gerindra tengah mencari sosok yang memang pantas untuk bertarung di Pemilu 2024.
"Kami sampai sekarang juga sedang berkomunikasi dengan semua pihak, semua tokoh-tokoh yang bisa kami anggap pantas untuk berlaga di 2024," tuturnya.
Muzani sudah dua hari melakukan safari politik di Bandung. Ia mengaku ingin mendengar langsung keinginan sejumlah tokoh di Jawa Barat untuk kemajuan daerah yang memang tak jauh dari Ibu Kota Jakarta ini.
"Saya menangkap Jawa Barat ini sebuah provinsi yang sangat optimis bagaimana penyangga ibu kota bisa menjadi kuat. Karena bagaimanapun ini adalah provinsi yang strategis baik kemajuan baik ekonomi maupun segala macamnya untuk nasional. Sehingga kami merasa perlu untuk mendengar langsung apa yang diharapkan tokoh-tokoh di Jawa Barat," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gerindra sempat menjadi partai pengusung Ridwan Kamil yang maju sebagai Calon Wali Kota Bandung pada tahun 2013 lalu. Namun saat hendak maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat pada 2018, hubungan Ridwan Kamil dengan Gerindra malah mengalami keretakan.
Gerindra pun akhirnya memutuskan tak memberi restu kepada Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat tahun 2018. Sementara, Ridwan Kamil memilih maju dengan menggandeng Uu Ruzhanul Ulum dengan diusung oleh empat partai yaitu PPP, PKB, NasDem dan Hanura.
(ral/tey)
