Pensiunan ASN di Majalengka Nyaris Tertipu Hadiah Uang Pensiun

Pensiunan ASN di Majalengka Nyaris Tertipu Hadiah Uang Pensiun

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Minggu, 24 Apr 2022 19:30 WIB
Ilustrasi Penipuan Online
Ilustrasi penipuan. (Foto: shutterstock)
Majalengka -

Modus kejahatan terus berkembang. Bahkan, momentum jelang Lebaran juga jadi celah bagi para pelaku kejahatan. Di Kabupaten Majalengka misalnya, baru-baru ini ada modus penipuan bonus tunjangan pensiun.

Endra Adiwinata Ghofur, anak salah seorang pensiunan ASN di Majalengka mengaku hampir menjadi korban modus tersebut. Insiden tersebut terjadi pada Jumat (22/4/2022) kemarin.

Kejadian itu bermula ketika ibunya menerima telepon dari orang yang mengaku pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik). Dalam komunikasi di telepon itu, orang yang mengaku pejabat Disdik itu mengatakan, bahwa ibu Endra akan mendapat tunjangan purna bakti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Si penelepon tersebut, mengaku bernama Supendi. Kemudian si penelepon mengarahkan agar ibunya menghubungi Kepala Disdik, Lilis. Seperti yang diketahui Disdik Majalengka saat ini dipimpin oleh Kadis bernama Lilis.

"Ibu saya kan mantan kepsek. Pas Jumat pagi ada yang nelepon ke ibu saya, ngakunya dari Disdik. Terus ibu saya nelpon ke nomer yang nama Lilis itu. Dia (Lilis) bilang, ibu saya mau dapet tunjangan purnabhakti sebesar Rp 100 juta. Katanya, di tiap kecamatan dipilih 2 orang," kata Endra saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (24/4/2022).

ADVERTISEMENT

Alih-alih akan memberi bonus tunjangan, orang yang mengaku dari Disdik itu meminta uang senilai Rp 5 juta kepada korban. Uang tersebut, dalih penelepon, untuk biaya administrasi pencairan.

"Tapi ujung-ujungnya ada uang admin Rp 5 juta, minta dibayar. Ibu bilang 'duit dari mana kudu ada Rp 5 juta.' Terus, penelepon ngomong 'kalau enggak diambil mau dialihkan ke orang lain. Terus, ibu nelepon saya, nanyain soal itu," ujar dia menceritakan.

Merasa ada yang ganjil, Endra meminta ibunya tidak terlalu menggubris hal itu. Endra mengaku khawatir, info tersebut sekadar modus yang bisa merugikan orang tuanya.

"Takut modus. Kalau masih penasaran, mending datang langsung ke Disdik. Di kasih tau gitu teh, bilangnya penyalurannya enggak lewat Disdik. Ya udah, semakin kuat aja, yakin ini mah modus," beber dia.

Sementara, nomor penelepon yang mengaku bernama Lilis tersebut, berbeda dengan nomor Kadisdik Lilis Yuliasih yang biasa dihubungi wartawan. Namun, dari provider, nomor keduanya berasal dari provider yang sama.

Hingga berita ini diturunkan, Kadisdik Majalengka Lilis Yuliasih belum membalas pesan singkat saat dikonfirmasi detikJabar.




(ors/mso)


Hide Ads