Pemudik Lebaran 2022 yang akan melintasi jalur selatan Jawa Barat, khususnya wilayah Tasikmalaya, diimbau waspada. Ada beberapa jalur rawan kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan bencana alam.
Sebagaimana diketahui, jalur utama atau jalur arteri mudik di Tasikmalaya dimulai dari wilayah Kecamatan Kadipaten-Gentong-Simpang Tiga Pamoyanan-Ciawi-Jamanis-Rajapolah hingga perbatasan Cihaurbeuti Ciamis. Panjang jalannya sekitar 27,6 kilometer dan jika kondisi lancar bisa ditempuh dengan durasi sekitar 42 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan di sepanjang jalur tersebut, menyangkut lokasi rawan macet, kecelakaan dan bencana alam. "Ada 12 spot yang dianggap rawan kemacetan. Penyebabnya mulai dari penyempitan jalan, pertigaan yang ramai sampai adanya kegiatan masyarakat," kata Jajang, Sabtu (23/4/2022).
Berikut 12 lokasi rawan macet:
1. Tanjakan Stroberi Gentong
2. Tanjakan Puspa Gentong
3. Letter U Gentong
4. Tanjakan Gentong Atas dan Gentong Bawah
5. SPBU Budiman
6. Simpang Tiga Pamoyanan
7. SPBU Cipanas Ciawi
8. Simpang Tiga Sukamantri
9. Perlintasan KA Ciawi
10. Simpang Empat Panyusuhan
11. Masjid Itje Jamanis (rest area Masjid Baitul Amanah)
12. Jalan Layang Rajapolah
"Potensi kemacetan di tanjakan bisa dipicu oleh kendaraan gagal menanjak atau mogok. Kemacetan di SPBU, rest area dan pertigaan bisa karena keluar masuk kendaraan," kata Jajang.
8 titik lokasi rawan kecelakaan lalu lintas atau 'jalur tengkorak':
1. Tanjakan Stroberi Gentong
2. Tanjakan Puspa Gentong
3. Tanjakan Gentong atas
4. Tanjakan Gentong Bawah
5. Kawasan Buni Asih
6. Kawasan Cipanas Ciawi
7. Kawasan Jamanis
8. Kawasan Ciinjuk Rajapolah
"Tanjakan atau turunan tentu saja rawan, bisa karena rem blong atau gagal menanjak kemudian mundur. Pastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan dan kondisi pengemudi prima," kata Jajang.
Baca juga: 5 Tips Mudik Nyaman Aman Ala Kapolda Jabar |
Sementara untuk titik lain yang bukan tanjakan atau turunan tapi dianggap rawan kecelakaan didasarkan kepada perkiraan lain. "Misalnya Cipanas Ciawi itu jalur lurus setelah tikungan dan turunan di Gentong, nah biasanya pengemudi tancap gas dan itu berbahaya. Kemudian spot lainnya seperti Ciinjuk itu karena ada tikungan dan jalan yang relatif kecil," kata Jajang.
Kerawanan terakhir adalah rawan bencana alam, polisi memetakan ada satu titik rawan bencana alam yaitu potensi tanah longsor di sekitar Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten. "Cibahayu itu masih termasuk Gentong, di sana rawan tanah longsor atau tebing ambles. Jika hujan, pengendara harus waspada," tutur Jajang.
(bbn/bbn)