Ratusan warga di Kota Sukabumi rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi. Migor curah tersebut dijual dengan harga sesuai HET Rp 15.500 per kilogram.
Pantauan detikJabar di Jalan Pejagalan, Kelurahan Nyompong, Kecamatan Warudoyong terlihat antrean jerigen berjajar di trotoar. Sedangkan warga lain ikut mengantre dan berteduh bawah tenda yang tersedia.
Sebuah mobil tangki penyimpan minyak goreng curah juga terparkir di lokasi. Beberapa panitia terlihat sibuk melakukan pendataan hingga pengisian minyak goreng curah ke dalam jerigen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irma (35) warga Benteng mengatakan, untuk mendapatkan migor curah ini ia sudah antre dari pukul 08.30 WIB. Usahanya tak sia-sia, Irma mendapatkan jatah migor curah sebanyak 50 kilogram.
Rencananya, minyak tersebut akan ia jual belikan lagi. "Alhamdulillah senang, ini mah 50 kilogram harganya per kg Rp 15.500. Di warung ada yang Rp 18 ribu ada yang Rp 17 ribu. Ini mau dijual lagi," kata Irma kepada detikJabar, Rabu (20/4/2022).
Warga lainnya, Iwan (61) masih terlihat antre di dalam tenda. Dia mengatakan sudah tiba di lokasi pada pukul 08.30 WIB, namun hingga pukul 12.30 WIB ia belum mendapatkan bagian migor curah.
"Antre minyak curah, saya tadi datang jam 08.30 WIB, sampai sekarang belum kebagian," kata Iwan.
Dia bilang, penyaluran migor curah itu memakan waktu karena ada dua antrean. Satu antrean memakai nomor dan yang kedua antrean warga secara on the spot.
![]() |
"Satu ada yang ngantre, satu lagi ada yang pakai nomor. Jadi tadi nomor baru sampai 50 saya 66, tadi pakai nomor sampai 50 terus di setop nomor diganti sama yang orang antre dulu. Nomornya disediakan dari sini," tuturnya.
Rencananya ia akan membeli 20 kilogram migor curah. Jika dibandingkan dengan harga di tempat lain, kata dia, jelas lebih mahal.
"Satu jerigen aja 20 kg. Oh iya lah lebih mahal, ini kan udah ada bantuan khusus. Dapat info dari media sosial," katanya.
Dibagikan Dalam Dua Tahap
Ketua APPSI Kota Sukabumi Nandang mengatakan, stok 15 ribu kilogram migor curah tersebut akan disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada hari ini, Rabu (20/4/2022) dan tahap kedua pada Jumat (22/4/2022) mendatang.
"Kita meminta PO itu sebanyak 15 ribu kg di lakukan secara dua tahap. Ini tahap pertama dan kalau tidak mundur hari Jumat atau Sabtu tahap kedua," kata Nandang kepada detikJabar di Jalan Pejagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Lebih lanjut, hari ini pihaknya telah menyediakan 7.450 kilogram dan pada pukul 12.30 WIB baru tersalurkan sebanyak 2-3 ton migor curah.
"Hari ini stok 7.450 kilogram. Sumber minyaknya kerjasama dengan BUMN," ujarnya.
Sasaran dari OPM ini kepada pedagang dan UMKM. Harga yang diberikan sesuai HET yaitu Rp 15.500 rupiah.
Dia menjelaskan, warga yang ingin mendapatkan migor curah ini harus membawa jerigen masing-masing. Pihaknya membatasi per orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 25 kilogram.
"Ada yang tercatat ada juga yg secara mendadak datang ke lokasi. Mereka sebetulnya disuruh membawa jerigen dan kita coba batasi, kemarin sih di internal kita maksimal 25 kg biar semua kebagian," ujarnya.
"Ini kalau seperti ini bisa sampai malam tapi kita lagi koordinasi dengan pihak-pihak lain karena kita juga capek kalau sampai malam, mungkin ada teknis-teknis sedang kita bicarakan," katanya.
Di penyaluran tahap kedua, rencananya akan berlokasi di Pasar Pelita atau di Jalan Pejagalan. Awalnya, panitia memberlakukan persyaratan khusus seperti fotocopy KTP dan NPWP, namun persyaratan itu dihapus.
"Ada yang dipersyaratkan membawa fotocopy KTP dan NPWP tapi akhirnya kita bicarakan juga, kalau harus semua ini ratusan orang diminta NPWP terus masyarakat juga tidak semua punya NPEP jadi yang penting terwakili saja koordinatornya saja yang menyerahkan NPWP dan KTP," ujarnya.
(yum/bbn)