Kawal Arus Mudik Lebaran 2022 di Jabar, Ratusan Pos Pengamanan Disiapkan

Kawal Arus Mudik Lebaran 2022 di Jabar, Ratusan Pos Pengamanan Disiapkan

Deden Rahadian, Dony Indra Ramadhan - detikJabar
Senin, 18 Apr 2022 16:22 WIB
Anggota Brimob Polda Jabar menjaga arus mudik di Kawasan Nagreg di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020). Pada H-1 Lebaran Idul Fitri 2020 kawasan jalur selatan menuju Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Jawa Tengah yang biasanya ramai pemudik kini terpantau lancar dan sepi menyusul larangan mudik guna mengatasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
arus mudik di jalur selatan Jabar (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI).
Bandung -

Polda Jawa Barat menyiapkan pengamanan jelang arus mudik Lebaran 2022. Ratusan pos pengamanan disiapkan di sepanjang jalur mudik.

"Untuk pelaksanaannya, kira akan membuat sekitar 337 pos," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (18/4/2022).

Penyiapan pos tersebut dalam upaya mengawal jalannya mudik dalam operasi bersandi 'ketupat Lodaya'. Operasi ini dilaksanakan dari 28 April hingga 9 Mei 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibrahim menjelaskan dari 337 pos yang disiapkan ini, sebanyak 239 di antaranya merupakan pos pengamanan. Sedangkan 74 pos pelayanan.

"Kemudian pos terpadu ada dua dan pos pengamanan utama yang menjadi pos kendali dari Polres itu sebanyak 22 pos. Sedangkan pos untuk pengaturan lalu lintas kita buat sebanyak 22 pos," tutur Ibrahim.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan pos tersebut dibangun di sepanjang jalur mudik baik tol, utara, tengah hingga jalur selatan. Setiap pos akan diisi oleh petugas gabungan.

"Personel yang kita siapkan kurang lebih sekitar 27.327 personel yang terdiri dari personel kepolisian dibantu dengan stakeholder dari berbagai instansi yang nantinya akan membantu pelayanan di pos-pos tersebut," katanya.

Ratusan pos-pos tersebut diberlakukan untuk pengamanan arus mudik lebaran 2022. Sekaligus, kata dia, sebagai kontrol arus kendaraan mudik.

"Nah, pos ini nanti berguna untuk melaksanakan pengamanan dan juga pelayanan serta kontrol dan juga Anev terkait dengan dengan pelaksanaan arus mudik ini," tutur dia.

Polres Tasik Petakan Jalur Mudik

Polres Tasikmalaya melakukan pemetaan jalur arus mudik Lebaran dalam Operasi Ketupat Lodaya. Selain mulai membangun pos polisi dadakan, rapat koordinasi lintas sektoral di Gedung Pertemuan Warga (GPW) Mako Polres Tasikmalaya, Senin (18/4/22).

Pemetaan jalur mudik ini untuk mengetahui jalur rawan kemacetan, kecelakaan dan bencana alam. Termasuk jalur alternatif ketika terjadi lonjakan arus kendaraan.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Ryan Faisal SIK menjelaskan untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang dilewati kendaraan saat arus mudik Lebaran, yaitu di jalur Jalan Utama Tenjowaringin-Cikunir. Serta jalur Selatan Sukaraja-Cikalong yang biasa ramai dilintasi wisatawan pasca Idul Fitri.

Jalur utama memiliki panjang jalan sepanjang 30,2 kilometer. Disiapkan satu pos terpadu, dua pos pelayanan, tiga pos pengamanan dan 10 pos gatur lalu lintas untuk mengatur arus kendaraan.

"Kita bersama lintas sektoral petakan titik rawan kemacetan, kecelakaan dan bencana. Termasuk jalur alternatif baik di Jalur Tenjowaringin-Cikunir dan jalur selatan," kata Ryan Senin (18/04/22).

Selain pemetaan jalur, kata dia, disiapkan juga personel dan kendaraan penunjang saat melaksanakan operasi ketupat Lodaya tahun 2022 ini. Alat berat disiagakan untuk antisipasi kerawanan di jalur rawan longsor.

"Untuk di titik rawan bencana atau longsor di Pos Tapalkuda Tenjowaringin, Salawu disiapkan alat berat. Bersama BPBD dan Dinas PU kita siapkan alat berat. Jalannya kan berlelok ada tebing itu rawan longsor apalagi saat hujan jadi kami siagakan alat." jelasnya.

KBO Lantas Polres Tasikmalaya IPTU Solihin SH menambahkan untuk antisipasi kemacetan di pusat ibu kota Kabupaten Tasikmalaya dilakukan rekayasa lalu lintas. Pengalihan arus dilakukan menuju jalur alternatif, ketika ada lonjakan arus kendaraan.

"Yaitu di jalur Kudang-Rancamaya/Masjid Al-Furqon masuk ke jalur utama kembali. Ketika terjadi penumpukan kendaraan di jalur Limbangan-Garut, maka jalur buangannya ke wilayah kabupaten. Jadi fokus kendaraan dari garut masuk jalur utama pas arus mudik. Nah dari jalur Kota Tasik menuju garut masuk ke Cipasung, terus bojongkoneng keluar di jalan dua depan Alfruqon," Kata Solihin.

Sementara itu, titik rawan kemacetan seringkali terjadi di sepanjang jalan Kudang-Alun-alun Singaparna karena ada pertokoan, terminal dan pasar.

"Termasuk aktivitas masyarakat, seringkali terjadi kecamatan. Terjadi kepadatan di Sukahaji luar, bahkan sampai ke Cigalontang. Untuk arus kendaraan Kota Tasikmalaya-Garut, kita arahkan ke jalur alternatif Kudang-Rancamaya atau Al-Furqon," terang dia.

"Sementara di Jalur selatan kebanyakan selain pemudik ada juga wisatawan ke arah selatan, seperti ke Cipatujah, Pamijahan atau ke Karangtawulan," ungkap dia.

Dia menambahkan, untuk titik rawan bencana di sepanjang jalur Salawu-Garut karena banyak tebing tinggi. Termasuk rawan kecelakaan juga di jalur Mangunreja-Salawu, dan Singaparna-Cikunir," tambah dia.

Untuk prediksi terjadi nya puncak arus mudik yakni di tanggal 28-29 April. Pada saat memasuki cuti bersama Idul Fitri.

(dir/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads