Detik-detik Terjangan Longsor yang Isolasi 300 Jiwa di Bandung Barat

Detik-detik Terjangan Longsor yang Isolasi 300 Jiwa di Bandung Barat

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 15 Apr 2022 18:34 WIB
Warga Melakukan Pencarian Terhadap Bocah yang Tertimbun Longsor dan Banjir Bandang di Rongga
Warga Melakukan Pencarian Terhadap Bocah yang Tertimbun Longsor dan Banjir Bandang di Rongga (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung -

Bencana longsor dan banjir bandang menerjang permukiman warga di Kampung Cilengkong, RT 01 dan 02 RW 17, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Kamis (14/4/2022) malam.

Setidaknya akibat bencana alam itu 10 rumah rusak berat, 3 hektare sawah rusak parah dan gagal panen, serta akses utama warga terputus berimbas pada 90 KK atau sekitar 300 jiwa terisolasi.

Salah seorang warga yang turut terdampak longsor dan banjir bandang itu ialah Ajat. Pria berusia 23 tahun itu menceritakan detik-detik longsor dan banjir bandang menerjang rumahnya meskipun tak mengalami kerusakan parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya itu kan hujan, terus terdengar suara suara 'brukk'. Ternyata itu longsor dari tebing di pinggir rumah saya," ungkap Ajat kepada detikJabar, Jumat (15/4/2022).

Ia mengecek kondisi di luar rumahnya, setelah dilihat ternyata material longsor sudah menempel pada dinding rumah. Beruntung tak sampai merobohkan rumahnya.

ADVERTISEMENT

"Iya cuma menempel di dinding kamar, kalau roboh ya bingung juga harus mengungsi kemana. Tapi alhamdulillah masih aman," ucap Ajat.

Ajat menyebut bencana banjir bandang serta longsor yang menerjang kampungnya menjadi bencana paling parah yang pernah dialami. Apalagi sampai melumpuhkan akses utama di kampung tersebut.

"Bisa dibilang yang paling parah, karena banyak yang terdampak. Akses jalan juga, padahal akses yang tertutup longsor ini satu-satunya jalan yang dipakai warga setiap hari," ujar Ajat.

Sementara itu Kepala Desa Sukaresmi Judin Setiawan mengatakan pihaknya meminta bantuan pada BPBD Bandung Barat dan Tim Sar untuk mengirimkan peralatan untuk menyingkirkan material longsor yang menutupi akses warga.

"Sekarang kita sedang membersihkan material longsor dengan alat seadanya. Makanya kita minta supaya disediakan peralatan yang lebih memadai. Karena aksesnya lumpuh jadi 300 jiwa lebih terisolasi," kata Judin.

Tak cuma itu saja, pihaknya juga meminta bantuan untuk mencari seorang anak berusia 8 tahun atas nama Erpan Mustopa yang tertimbun longsor dan belum ditemukan sampai saat ini.

"Kita juga masih mencari seorang korban atas nama Erpan Mustopa yang kemarin malam hilang diterjang longsor sepulang dia mengaji," ujar Judin.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads