Kurang dari sebulan, tepatnya pada akhir Maret dan pertengahan April, dua mayat ditemukan mengambang di aliran Sungai Citarum, Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Penemuan dua mayat berjenis kelamin pria dan wanita tanpa busana itu sama-sama membetot perhatian masyarakat dan pengendara yang melintas di Jembatan BBS, Batujajar.
Berikut detikJabar ulas penemuan dua mayat di Sungai Citarum yang menggegerkan publik dan belum terungkap identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penemuan Mayat Pria Misterius Tanpa Busana
Pada 22 Maret 2022, masyarakat digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria di aliran Sungai Citarum, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Saat ditemukan mayat itu dalam keadaan tertelungkup tanpa sehelai pakaian. Dari tengah sungai mayat itu ditarik ke tepian dan diangkat ke permukaan oleh Tim Inafis Satreskrim Polres Cimahi. Seketika bau busuk menyeruak dari mayat tersebut.
"Informasi awal dari warga kemudian laporannya diterima Babinkamtibas Batujajar. Kemudian kita cek TKP dan benar ditemukan ada mayat di Sungai Citarum dalam kondisi tertelungkup," ungkap Kapolsek Batujajar Kompol Nana Supriatna kepada detikjabar saat itu.
Nana mengatakan mayat tanpa identitas tersebut diduga sudah tewas dan berada di sungai sejak 5 hari sebelumnya. Dugaan lainnya, mayat pria dengan perkiraan usia 35-40 tahun itu terbawa arus air sungai dari hulu di wilayah timur hingga ditemukan di Batujajar.
"Diduga mayat ini sudah 5 hari berada di dalam air karena mengapung dan mengeluarkan bau busuk. Kita perkirakan juga mayatnya terbawa arus dari timur ke barat," tutur Nana.
Nana mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab tewasnya tersebut. Namun dari hasil pengecekan sementara Tim Inafis Polres Cimahi, ada sejumlah luka di tubuh mayat yang diduga akibat hantaman benda tumpul di bagian kepala.
"Ada luka di kepala, tapi masih kita selidiki. Karena mayatnya sudah 5 hari di air, kulitnya juga sudah terkelupas dan rambutnya rontok," ujar Nana.
![]() |
2. Mayat Wanita Tanpa Busana
Penemuan mayat kedua terjadi pada Senin (11/4/2022), atau sekitar 20 hari sejak ditemukannya mayat pria tanpa busana yang belum juga terungkap identitasnya sampai saat ini.
Seperti mayat pria yang ditemukan terlebih dahulu, mayat wanita ini juga ditemukan dalam keadaan tertelungkup tanpa sehelai pakaian pun. Dari tengah sungai mayat itu kemudian ditarik ke tepian menggunakan perahu karet Tim Rescue Bandung Barat.
"Betul kami terima informasi temu mayat di Sungai Citarum tadi pagi. Kemudian baru siang kami evakuasi ke darat," ungkap Kanit Reskrim Polsek Batujajar AKP Bambang DM kepada detikjabar.
Setelah diangkat dan diidentifikasi Tim Inafis Polres Cimahi, mayat tersebut diduga telah tewas sejak tiga sampai empat hari sebelumnya. Saat ditemukan mayat tersebut mengenakan jam tangan berwarna putih dan kalung.
"Kemungkinan sudah meninggal 3 sampai 4 hari, karena tubuhnya sudah mengembang karena berada di air cukup lama. Kita belum tahu identitasnya karena masih dalam proses pengembangan dan penyelidikan," ucap Bambang.
Dari tubuh mayat yang diperkirakan berusia 35 sampai 40 tahun itu juga tak ditemukan luka. Namun hal itu akan dipastikan lagi melalui proses autopsi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
"Berdasarkan hasil identifikasi tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan atau bekas kriminal maupun pidana lainnya," ujar Bambang.
Diiringi Mitos Hilangnya Ikan Buruan Penjala dan Pemancing
Di balik keindahan dan sejarah panjang Sungai Citarum, tak sedikit mitos-mitos yang menyertainya dan dipercaya masyarakat hingga saat ini. Salah satunya yakni ikan di Sungai Citarum bakal mendadak 'hilang' jika ada mayat di aliran sungai tersebut.
Mitos itu diamini Asep Suhendra (54), warga Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pria yang berprofesi sebagai penjala ikan itu menyebut hasil tangkapannya bakal menurun jika di Sungai Citarum ada mayat yang mengambang.
"Iya betul ada cerita seperti itu. Jadi saya sendiri yang mengalami. Nah 5 hari sebelum mayat ditemukan itu hasil jala saya menurun drastis," ungkap Asep kepada detikjabar.
Asep mengatakan biasanya ikan yang didapatnya berkisar 3 kilogram setiap harinya. Namun ketika ada mayat di Sungai Citarum ikan seolah-olah menghilang. Ketika mayat diangkat dari sungai, barulah ikan kembali banyak dan hasil tangkapan penjala maupun yang memancing akan melimpah lagi.
"Kalau ada mayat itu ikan sulit didapat. Sehari paling 2 ekor. Kalau mayat udah diangkat baru ikan gampang lagi," ucap Asep.
Asep sendiri sudah puluhan tahun menjadi penjala ikan di Sungai Citarum. Bukan kali ini saja ia mengalami hal itu dan menyaksikan ada mayat mengambang di aliran sungai.
"Sudah sering (lihat mayat), jadi bukan kali ini saja. Apalagi yang mancing kan biasanya lama di sini. Kalau soal mitos lainnya kurang tahu jadi cuma itu saja yang sering saya alami," kata Asep.
(ors/bbn)