Duh! Kulit Bedug Raksasa Masjid Agung Kota Tasikmalaya Sobek

Duh! Kulit Bedug Raksasa Masjid Agung Kota Tasikmalaya Sobek

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 10 Apr 2022 12:30 WIB
Bedug raksasa di Masjid Agung Tasikmalaya.
Bedug raksasa di Masjid Agung Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Bedug alias beduk berukuran besar menjadi salah satu ikon menarik di Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Bedug raksasa yang berada di halaman masjid itu kerap menjadi latar berfoto, terutama bagi jemaah dari luar Tasikmalaya.

Namun, bedug raksasa yang tercatat di MURI itu kini tak dapat digunakan. Kulit bedug raksasa itu sobek. Banyak jemaah dan masyarakat yang menyayangkan kondisi itu.

"Sayang kulit bedugnya sobek, panjang lagi sobekannya. Tapi kalau untuk berfoto, tidak terlalu terlihat. Masih bagus," kata salah seorang jemaah masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang pengurus Masjid Agung Kota Tasikmalaya Yayat Ruhyat mengatakan, robeknya kulit bedug raksasa tersebut terjadi sudah cukup lama.

"Sudah lama robek, bukan disengaja. Mungkin karena kepanasan kehujanan, jadi sobek. Sudah cukup lama," kata Yayat, Minggu (10/4/2022).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, upaya perbaikan tak mudah. Sebab, ukuran kulit bedug itu sangat besar dan sulit didapat. Selain itu, perbaikan atau pemasangan kulit bedug harus dilakukan ahlinya.

"Susah memperbaikinya. Kulitnya besar sekali, sekitar 2 meter," kata Yayat.

Dari keterangan yang tertera di bedug tersebut, diketahui jika bedug raksasa ini memiliki dimensi panjang 4 meter dengan diameter 2 meter.

Bedug ini hadir di Masjid Agung Tasikmalaya sejak tahun 2007 silam. Bedug ini dibawa keliling ke beberapa kota di Indonesia dalam sebuah acara Parade Bedug.

Bedug raksasa di Masjid Agung Tasikmalaya.Bedug raksasa di Masjid Agung Tasikmalaya. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Selama berkeliling, bedug raksasa ini telah singgah di 10 kota selama 10 hari berturut-turut, yaitu sejak tanggal 22 September hingga 6 Oktober 2007.

Kota yang disinggahi bedug tersebut yaitu berawal dari Lampung, Karawang, Cirebon, Tegal, Surabaya, Malang, Purwokerto, Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, Cianjur, Sukabumi dan berakhir di Jakarta.

Setelah kegiatan parade, bedug tersebut diserahkan ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya dan disimpan di halaman depan. Hingga kini bedug tersebut telah menjadi ikon Masjid Agung Kota Tasikmalaya serta menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tasikmalaya.

Bedug raksasa ini pernah mendapat rekor MURI sebagai perangkat bedug terbesar di Indonesia. Material bedug terbuat dari kayu Bengkiray, sedangkan kulitnya berasal dari kulit banteng yang didapat dari Banten.

Karena ukurannya besar, untuk menabuh bedug ini diperlukan 4 orang dewasa yang memukul dengan tenaga penuh. Dengan begitu baru bisa didapat dentuman suara bedug yang "bulat" membahana.

Bedug raksasa ini dibuat Trimanto alias Empu Triwiguno, seorang ahli pembuat gamelan yang pernah mendapatkan penghargaan bidang seni dari UNESCO pada tahun 1999. Pembuatan bedug ini butuh waktu selama 2 bulan dengan melibatkan 16 orang pekerja.

(ors/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads