Soal spot ngabuburit, pantai masih jadi satu-satunya lokasi andalan untuk menunggu waktu berbuka di daerah pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Namun, soal ragam takjil atau penganan untuk berbuka alun-alun Palabuhanratu bisa jadi pilihan saat berada di Palabuhanratu.
Berburu menu takjil di alun-alun Palabuhanratu memiliki keseruan tersendiri. Mulai dari berdesak-desakan hingga berebutan penganan 'sejuta umat' yakni gorengan. Telat sedikit maka jangan harap bisa kebagian bala-bala (bakwan), hingga goreng tempe yang digoreng dadakan.
"Padahal tadi pas lagi mau parkir kendaraan lewat masih ada, baru parkir ngunci mobil ke depan alun-alun lagi sudah habis. Padahal setahu saya gorengan alun-alun Palabuhanratu ini enak-enak, tadi yang dekat pasar juga sudah ludes," ucap Dedi, warga Pangsor, Palabuhanratu kepada detikJabar, Senin (4/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hakim PT Bandung Vonis Mati Herry Wirawan! |
Selain gorengan, ragam makanan lain tersedia di alun-alun yang berlokasi di Jalan Siliwangi Palabuhanratu ini, sebut saja cakwe, cilok, cilor empek-empek, mi leor, kolak pisang, candil hingga labu juga tersedia. Selain itu minuman segar beragam rupa dan rasa juga tersedia, mulai dari sirup, es limun buah hingga teh poci segar.
"Kalau alun-alun memang sudah sejak dulu jadi lokasi favorit berburu takjil, lokasinya luas dan dekat masjid Agung Palabuhanratu. Jadi begitu buka puasa, langsung berjamaah magrib di Masjid Agung," ujar Andi melanjutkan perbincangan dengan detikJabar.
![]() |
Hal senada diungkap Farid, pelajar kelas XI salah satu SMA itu mengaku spot alun-alun juga cocok untuk berkumpul bersama teman-teman sekelasnya. Karena warga setempat, pantai bukan lagi jadi pilihan ngabuburit.
"Kebanyakan kalau yang ke pantai itu justru dari jauh, bukan dari Palabuhanratu-nya. Kebanyakan tamu luar atau warga yang tinggal jauh dari pantai. Kalau warga sekitar Palabuhanratu justru ke tempat-tempat seperti ini, alun-alun Palabuhanratu dan Cangehgar. Tapi lebih banyak di alun-alun Palabuhanratu," tutur Farid.
Sesekali terdengar dari pengeras suara Masjid Agung, mengingatkan waktu puasa yang tersisa. Alun-alun Palabuhanratu memang ramai, mulai dari remaja hingga orang tua yang mengasuh anak balitanya. Matahari mulai merona merah, perlahan sembunyi di balik megahnya masjid agung.
(sya/bbn)