2 Rumah Warga di Majalengka Rusak Parah Akibat Pergerakan Tanah

2 Rumah Warga di Majalengka Rusak Parah Akibat Pergerakan Tanah

Erick Dissy - detikJabar
Jumat, 01 Apr 2022 16:41 WIB
Rumah warga terdampak bencana pergerakan tanah di Blok Cigobang, Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Majalengka.
Rumah warga terdampak bencana pergerakan tanah di Blok Cigobang, Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Majalengka. (Foto: Erick Disy Darmawan)
Majalengka -

Pergerakan tanah kembali terjadi di Blok Cigobang, Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Kamis (31/3/2022). Akibat kejadian itu dua rumah warga mengalami kerusakan parah.

Bahkan salah satu rumah daru dua yang mengalami kerusakan parah akhirnya ambruk. Ujang Darmawan (39) pemilik rumah itu terpaksa harus mengungsi di rumah orang tuanya.

"Awalnya retak-retak dulu. Pas kemarin sekitar jam 10 an rumah saya ambruk, sekarang udah gak bisa dihuni lagi," ujar Ujang, Jumat (1/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpantau detikJabar, di rumah milik Ujang sejumlah warga dibantu aparat desa dan TNI nampak sibuk membongkar rumah tersebut. Atap genteng satu persatu diturunkan dari rumah tersebut.

"Ini kejadiannya pas kemarin. Kalau hujannya mah pas malemnya. Hari ini saya bongkar, saya pilih-pilih yang masih layak pakai," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Memang dalam dua tahun terakhir wilayah tersebut kerap terdampak bencana alam pergerakan tanah. Hal ini dikarenakan kondisi tanah di Blok tersebut labil.

"Hanya di daerah sini aja yang sering terjadi pergerakan tanah. Karena Blok Cigobang ini kondisi tanahnya labil," kata Kepala Desa Padarek Wahyu Susanto.

Dikatakan Wahyu, pada Kamis (31/3/2022) kemarin, bencana pergerakan tanah kembali terjadi. Sebanyak 2 rumah mengalami rusak berat. Akibat musibah tersebut hingga saat ini sudah ada 6 rumah terdampak.

"Kemarin Kamis (31/3) ada pegerakan tanah lagi, 2 rumah yang rusak parah. Sekarang yang paling parah," ujar dia.

"Tapi secara keseluruhan dari tahun 2020 musibah pergerakan tanah sudah ada enam rumah rusak parah dan 19 rumah retak-retak," sambungnya.

Untuk mencegah musibah tersebut, pemerintah setempat berupaya akan memperbaiki saluran irigasi di blok tersebut.

"Upaya kami mau memperbaiki irigasinya. Saluran airnya drainasenya. Mungkin dari sini drainasenya jadi penyebab pergerakan tanah." ujarnya




(yum/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads