Menjelang Ramadan, PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per liter. Kenaikan tersebut berlaku dimulai pada 1 April 2022 pukul 00.00 WIB.
Pantauan detikJabar di SPBU Pertamina Jalan Raya Kopo, Kabupaten Bandung, sejumlah kendaraan roda dua maupun roda empat banyak mengantre di tempat pengisian bensin jenis pertalite. Hal tersebut dikarenakan harga BBM jenis Pertamax telah mengalami kenaikan.
Salah satu driver ojeg online (ojol), Nandang (43) menyesalkan adanya kenaikan BBM jenis Pertamax tersebut. Pasalnya, kata dia, hal tersebut merugikan rakyat kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kecewa lah. Dalam kondisi pandemi kaya gini, Pertamax malah dinaikan. Jelas merugikan rakyat kalau gini," ujar Nandang.
Baca juga: Ini Biang Kerok Pertalite Langka di Bandung |
Pihaknya mengaku selalu mengisi bahan bakar motornya dengan Pertamax. Menurutnya dengan itu saat ini pihaknya memilih mengisi menggunakan Pertalite.
"Motor saya selalu di isi Pertamax sebelumnya. Karena memang ke mesin jadi enak. Tapi kalau naik kaya gini mah ya terpaksa jadi pakai Pertalite. Ya gimana lagi, apalagi sekarang narik pun sepi terus," katanya.
Sementara itu, Petugas SPBU Jalan Raya Kopo, Mustika (39) menuturkan kenaikan tersebut telah terjadi sejak malam hari tadi.
"Memang di sini yang naik hanya pertamax jadi Rp12.500 per liter. Kenaikan tersebut naik sekitar Rp3.500, sebelumnya harga Pertamax sekitar Rp 9.000 per liter," tuturnya.
Banyak masyarakat memilih membeli Pertalite, Dia menjelaskan saat ini stok Pertalite di SPBU tersebut masih tersedia. Namun, kata dia, saat ini dilakukan pembatasan pengiriman perharinya.
"Kalau pertalite di sini stoknya ada. Cuma memang di jatah per harinya dari pusatnya. Sehari hanya di jatah 8 ton, dan itu hanya cukup untuk satu shift kerja. Ya cukup hanya sekitar 8 jam," ucapnya.
Pihaknya mengaku sebelumnya pengiriman BBM jenis Pertalite lebih dari 8 ton per harinya.
"Memang sebelumnya gak dijatah kaya giti. Kalau biasanya pengiriman ke sini lebih dari segitu," tegasnya.
(yum/tey)