Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Majalengka tengah berupaya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Majalengka. Salah satunya mengedukasi masyarakat agar sadar pajak.
Selain itu, melakukan perluasan sumber pendapatan dengan memanfaatkan digitalisasi serta menguatkan regulasi dan inovasi adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan PAD di daerahnya.
Kepala Bapenda Majalengka Irfan Nur Alam mengatakan pihaknya saat ini telah meluncurkan 17 program layanan pajak dan memperbaiki 8 regulasi untuk mengoptimalkan target capaian PAD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk meningkatkan PAD ini, kita berbenah mulai dari peningkatan kapasitas pengetahuan dan mental SDM kita, perbaikan regulasi serta inovasi agar masyarakat sadar pajak," kata Irfan.
Dia menyampaikan pihaknya tidak hanya sekedar memaksimalkan penyerapan pendapatan dari 11 objek pajak utama. Bapenda juga, lanjut dia, akan mengoptimalkan BUMD dan memanfaatkan aset daerah yang berpotensi menghasilkan keuntungan untuk daerahnya.
"Kita komunikasikan ini kepada bupati dan mendorong kebijakan bupati untuk inventarisasi aset daerah agar membuahkan PAD," ujar dia.
Untuk BUMD sendiri dalam peningkatan PAD, menurutnya, bahwa perannya sangat dibutuhkan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan investasi. Pendapatan PAD yang sah pada intinya adalah penerimaan daerah di luar pajak daerah dan retribusi daerah.
"Makannya kita lakukan perbaikan di BUMD seperti menggabungkan Perumda Sindang Kasih dengan Apotik Silih Asih dan sekarang bukan lagi PD tapi PT. Tujuannya agar mendapatkan keuntungan dari pengadaan barang dan/atau jasa," paparnya.
(mso/bbn)