Nenek 3 Cucu Makan Nasi Campur Penyedap Rasa Ingin Mandiri

Nenek 3 Cucu Makan Nasi Campur Penyedap Rasa Ingin Mandiri

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 31 Mar 2022 18:40 WIB
Nenek Atikah dan ketiga cucunya di Desa Cisarua, Kabupaten Sukabumi
Nenek Atikah dan ketiga cucunya di Desa Cisarua, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Atikah (44), nenek yang setahun makan nasi campur penyedap rasa bersama tiga cucunya berharap bisa mandiri. Ia tak mau terus hidup dari belas kasihan orang lain.

Seperti diketahui, usai kisahnya viral karena makan nasi campur penyedap rasa selama setahun lamanya, nenek Atikah dan tiga cucunya bernama Yuna (8), Nurani (3), dan Filani (2) warga Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi banyak mendapat perhatian dari sejumlah pihak.

Beragam pemberian dan bantuan ia terima. Namun, ada keinginan Nenek Atikah untuk hidup mandiri dan tidak tergantung kepada belas kasihan pemberian orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan terisak, Atikah mengaku ingin punya mesin jahit. Tujuannya agar ia bisa bekerja mandiri sambil menjaga ketiga cucunya di rumah.

"Kalau bantuan sudah banyak yang mengalir. Dari desa ada yang memberikan beras, dari masjid juga ada, bahkan tetangga juga tidak sedikit yang memberikan amplop berisi uang. Lama-lama saya malu juga, ada perasaan enggak, enak apalagi setelah viral itu," tutur Atikah kepada detikJabar (31/3/2022).

ADVERTISEMENT

Atikah menceritakan, ia tidak pernah menerima bantuan resmi dari pemerintah, baik itu berupa PKH ataupun BLT. "PKH enggak ada. Kalau BLT itu apa ya? Belum ada bantuan seperti itu," ungkapnya.

"Kalaupun ada (bantuan), memang dari desa pernah kasih beras 10 kilogram, saya ambil sendiri pakai ojek ke desa," lirihnya.

Atikah bukan tidak memiliki keahlian. Ia mengaku punya pengalaman menjahit karena pernah bekerja di konveksi.

Ia ingin mengasah kembali kemampuannya itu di rumah. Harapannya, ia bisa memiliki usaha dan penghasilan sendiri.

"Pokoknya sekarang pengin cari usaha sendiri, berjuang sendiri, hasil saya sendiri. Namun saya enggak punya (modal) dan enggak tahu harus gimana," tuturnya.

"Saya ingin usaha apa ya, pengen menjahit tapi mesin jahitnya enggak ada. Dengan begitu mudah-mudahan bisa menghasilkan rezeki untuk cucu-cucu saya," ujar Atikah.

Sementara itu, Yunus Kaur Kesra Desa Nagrak memberikan tanghapan terkait kehidupan Nenek Atikah dan tiga cucunya. Ia membenarkan cerita soal Atikah pernah viral dan menyedot perhatian banyak orang.

"Saya terangkan kondisi nenek Atikah terjadi sejak dari semenjak Ibu Dela, ibu dari tiga anak yang viral ini meninggal. Dulu dia sempat ada yang upload dan semenjak itu memang ramai di medsos, banyak informasi yang masuk. Alhamdulillah semenjak hari itu, dari masyarakat dan pemerintaham banyak bantuan ke Ibu Atikah ini," ungkap Yunus.

Soal tidak terdatanya nenek Atikah dalam program bantuan sosial dari pemerintah, menurutnya itu akibat tidak masuknya keluarga Atikah dalam DTKS.

"Semenjak informasi yang masuk kami berusaha memasukan dalam data DTKS. Namun sampai 2021 belum masuk, akhirnya kita masukan ke BLT Dana Desa insya Allah pencairan tahun 2022 jadi target kami," pungkas Yunus.




(sya/ors)


Hide Ads