Dampak Nasi Campur Penyedap Rasa ala Nenek 3 Cucu di Sukabumi

Dampak Nasi Campur Penyedap Rasa ala Nenek 3 Cucu di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 31 Mar 2022 17:06 WIB
Nenek Atikah dan ketiga cucunya di Desa Cisarua, Kabupaten Sukabumi
Nenek Atikah dan tiga cucunya makan nasi campur penyedap rasa. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Nenek Atikah (44) dan tiga cucunya bernama Yuna (8), Nurani (3) dan Filani (2) warga Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi viral karena makan nasi campur penyedap rasa selama setahun lamanya. Apa dampaknya?

Dari sisi medis, apa yang dilakukan nenek Atikah ternyata tidak diperbolehkan. Selain bisa menyebabkan kekurangan gizi, efek jangka panjangnya adalah munculnya beragam penyakit pada sejumlah organ vital dalam tubuh.

Hal itu diungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Dokter Rika Mutiara. Menurutnya, kebiasaan itu harus dihentikan dan diganti dengan asupan gizi yang cukup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Efeknya bisa kekurangan gizi, karena kandungan gizi (dalam makanan) tidak lengkap, tidak ada gizinya lah, jadi kekurangan gizi," ujar Rika kepada detikJabar, Kamis (31/3/2022).

Untuk efek jangka panjang, hal itu tentunya baru akan terlihat setelah jangka waktu lama. Bahkan, bisa ada bagian tubuh yang terkena dampaknya secara bertahap.

ADVERTISEMENT

"Kalau gizinya kurang dalam waktu lama, bisa kena organ semuanya dong. Misalnya enggak cukup untuk kebutuhan gizi, mulai otak, semuanya saja. Lalu organ yang lain, kemudian mata, kemudian ginjal, ya bisa semuanya. Cuma bukan dalam artian bareng-bareng ya, cuma ke mana yang paling berpotensi untuk kena," beber

Hal lain yang akan terjadi ketika terlalu sering mengonsumsi penyedap rasa campur nasi tanpa dibarengi dengan makanan bergizi lainnya juga bisa mengakibatkan kehilangan produktivitas.

"Ya, jadi tidak produktif. Namanya kurang gizi ya lemah, loyo, lunglai, begitukan. Daya pikir juga tidak tajam, tidak normal," jelasnya,

Akan tetapi, dampak ini bisa diminimalisir. Yang penting penanganan dilakukan secara tepat.

"Penanganan pertama memberikan asupan gizi. Kemudian memberikan pemahaman soal dampak buruknya. Jangan sampai misalnya si orang itu mempercayai hal seperti itu baik buat dia," ujar Rika.

Efek langsung juga bisa dirasakan oleh orang yang terlalu banyak mengkonsumsi penyedap rasa mengandung Monosodium glutamate (MSG) atau penambah rasa. Biasanya akan mengalami pusing pada kepala. Oleh karena itu, Rika menyarankan makan mengandung MSG seperlunya saja.

Ia mencontohkan mi instan. Jika ingin rasanya lebih kuat, biasanya orang akan menambahkan bumbu mengandung MSG. Hal ini tak masalah jika dilakukan sesekali selama dalam jumlah wajar. Tapi akan jadi masalah jika sering dilakukan dan jumlahnya banyak.

"Kalau setiap hari, satu kali saja untuk orang dewasa makan yang terlalu banyak MSG bisa berdampak langsung pada pusing apalagi (dikonsumsi langsung) setiap hari," pungkas Rika.




(sya/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads