Fakta Viral Nenek 3 Cucu Makan Nasi Campur Penyedap Rasa

Fakta Viral Nenek 3 Cucu Makan Nasi Campur Penyedap Rasa

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 31 Mar 2022 13:51 WIB
Nenek Atikah dan ketiga cucunya di Desa Cisarua, Kabupaten Sukabumi
Nenek Atikah dan ketiga cucunya di Desa Cisarua, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Nenek Atikah (44) dan tiga cucunya bernama Yuna (8), Nurani (3) dan Filani (2) warga Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi viral karena makan nasi campur garam selama setahun. Ternyata mereka saat ini mereka sudah rutin mendapat pendampingan relawan sosial.

Hal itu diungkap Founder Sahabat Kristiwan Peduli (SKP) Indonesia Kristiawan Saputra. Ia mengaku sudah melakukan pendampingan sejak 2020, tak lama setelah kisah Nenek Atikah dan tiga cucunya itu ramai di media sosial.

"Yuna dan adik-adiknya sudah kami dampingi sejak 2020, mulai dari kami dapat informasi, sampai sekarang masih rutin ke sana. Ketiga anak piatu ini memang sering viral dan kemarin viral lagi," kata Kristiawan kepada detikJabar, Kamis (31/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskannya, kondisi keluarga itu memang memprihatinkan. Apalagi, kedua orang tua ketiga bocah itu tak ada di rumah. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya di luar kota.

"Kebetulan kemarin juga kami dari sana, mereka ini ditinggal ibunya meninggal dunia. Ayahnya masih ada cuma kondisi ekonominya kurang baik sebagai buruh serabutan dan saat ini kerja di Tangerang," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Kris mengatakan pihak Kementrian Sosial (Kemensos) sudah mendatangi lokasi kediaman nenek Atikah dan tiga cucunya itu.

"Saya datang bersama pihak kementrian. Anak yang kecil itu dulu nyusunya air tajin (air rebusan beras) dan kebanyakan memang sering makan nasi dengan garam. Bahkan sampai sekarang ditanya masih makan nasi garam, setelah kita dampingi kondisinya membaik," ungkapnya.

Menurut Kristiawan, pihaknya tidak dengan tangan kosong ketika mendatangi kediaman nenek dan tiga cucunya itu. Rezeki yang didapat dari para dermawan didistribusikan langsung kepada mereka.

"SKP membawa bantuan kebutuhan pangan dan uang tunai. Jadi dari sejak awal punya jadwal rutin ke sana. Dari dulu sampai sekarang kita per-dua bulan, per satu bulan sekali, kita selalu kesana, kita punya jadwal untuk anak piatu ini," tuturnya.

"Karena selama ini anak-anak ini enggak pernah main, enggak pernah belanja. Kemarin kita mengajak mereka main dan belanja kebutuhannya sehari-hari," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kisah pilu terpajang di beranda media sosial memancing iba warganet yang membacanya. Kisah ini menceritakan seorang nenek yang terpaksa menghidupi tiga cucunya dengan hanya makan nasi campur garam. Sang ibu, meninggal dunia saat bekerja di Jakarta.

Cerita sedih itu ternyata dialami Nenek Atikah (44) dan tiga cucunya bernama Yuna (8), Nurani (3) dan Filani (2) warga Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi pada 2020.

Sepeninggal Dela, kehidupan ekonomi mereka morat-marit bahkan untuk makan saja mereka terpaksa makan nasi kepal campur bumbu penyedap rasa.

"Jadi bukan makan garam, itu kejadiannya baru-baru anak saya meninggal kondisi saya susah, mana anak-anak masih nyusu, sementara bapaknya waktu itu nganggur. (Uang) kadang ada, kadang enggak, tapi enggak cukuplah, kesusahan banget," paparnya.

"Untuk beli susu, untuk Pampers bingung, namun alhamdulillah beras ada. Cuma lauknya terus terang saat itu makan nasi pakai Royco disatuin ke kantong plastik dikepal-kepal," kata Atikah kepada detikJabar, Kamis (31/3/2022).




(sya/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads