Bupati Paparkan LPE-Angka Kemiskinan di Rapat Paripurna DPRD Garut

Bupati Paparkan LPE-Angka Kemiskinan di Rapat Paripurna DPRD Garut

Nada Zeitalini - detikJabar
Selasa, 29 Mar 2022 15:04 WIB
Bupati Garut
Foto: Pemkab Garut
Jakarta -

Bupati Garut Rudy Gunawan menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut Masa Sidang I Tahun Sidang 2022 dalam rangka pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ). Agenda rapat terkait penyampaian nota pengantar dan pembentukan panitia khusus (Pansus) itu berlangsung secara hybrid, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (28/3).

Rudy menyampaikan beberapa hal mulai dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) hingga angka kemiskinan di Kabupaten Garut. LPE Kabupaten Garut sebelumnya berada di angka minus 1,6 persen. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 tumbuh positif atau berada di angka 3,67 persen.

"Selanjutnya perlu kami sampaikan pula bahwa Pandemi COVID-19 tidak hanya memberikan dampak pada sektor kesehatan (saja), tapi juga berpengaruh terhadap sektor ekonomi, tetapi Alhamdulillah laju pertumbuhan ekonomi yang tahun 2020 minus 1,6 (persen), Alhamdulillah pada tahun 2021 BPS telah merilis laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Garut berada positif (di angka) 3.67, meskipun masih berada jauh di rata-rata Jawa Barat dan rata-rata nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy memaparkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Garut juga mengalami kenaikan sebesar 0,33 point atau naik sebesar 0,51 persen dengan nilai IPM di angka 66.45 poin. Meski hanya naik sebesar 0.51 persen tapi kenaikan IPM di Kabupaten Garut ini lebih tinggi dari rata-rata Jawa Barat maupun Nasional.

"Meskipun kita hanya di angka 66,45 point tetapi kenaikan indeks pembangunan manusia di masa pandemi ini Kabupaten Garut lebih tinggi daripada rata rata Jawa Barat yang hanya 0,50%, serta kenaikan IPM nasional yang hanya 0,49%," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di akhir Rudy menyampaikan keprihatinannya terhadap angka kemiskinan di Kabupaten Garut yang kembali ke angka dua digit atau naik menjadi 10,8 persen. Padahal sebelumnya angka kemiskinan di Kabupaten Garut sudah berada di angka 9,98 persen.

"Tentu ini langkah-langkah ini harus sudah kita lakukan antisipasi, sehingga pada tahun 2022 ini kita fokus untuk menurunkan secara signifikan kembali jumlah penduduk miskin yang sekarang kita di tahun 2021 ada jumlahnya 262.078 jiwa atau 9,98 persen yang sekarang naik menjadi 10,8 persen," tandasnya.




(fhs/ega)


Hide Ads