Kajati Jabar Bicara Upaya Restoratif Justice Tangani Perkara

Launching detikJabar

Kajati Jabar Bicara Upaya Restoratif Justice Tangani Perkara

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 26 Mar 2022 20:24 WIB
Kajati Jabar Asep N Mulyana.
Kajati Jabar Asep N Mulyana bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat menyebut penanganan perkara bukan hanya bicara soal penindakan. Lebih jauh dari itu, ada upaya lain yaitu dengan upaya restoratif justice.

"Jadi sebelum saya bicara restoratif justice, dulu kami Jaksa biasanya kerja nuntut perkara sidang selesai. Tidak ada kemudian bicara bagaimana nilai tambah itu saja. Jadi rutinitas seperti halnya mesin. Kenapa? Karena pendekatan lebih banyak menganggap kalau berhasil mendapatkan perkara. Seberapa banyak menahan kenal kuantitatif," ujar Kepala Kejati Jabar Asep N Mulyana dalam diskusi 'Jabar Punya Apa?' dalam acara launching detikJabar di Trans Studio Bandung, Sabtu (26/3/2022).

Pendekatan tersebut kemudian digeser. Asep menjelaskan ada beberapa alasan yang membuat Jaksa langsung melakukan upaya restoratif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita nuntut, bagaimana efeknya bagaimana para pihak yang tidak berkenan. Makanya kami murni Restoratif Justice kami buat peraturan Jaksa Agung. Intinya hukum bekerja bersama masyarakat. Artinya kita bekerja apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat," tutur dia.

Beberapa kasus berhasil diselesaikan melalui restoratif justice. Mulai dari kasus pencurian ponsel hingga pencurian sepeda motor oleh pelaku bernama Agus di Bandung Barat.

ADVERTISEMENT

Untuk kasus Agus misalnya, bukan hanya diselesaikan melalui restoratif justice. Bahkan, Agus yang menderita TBC disembuhkan hingga kediamannya diperbaiki.

"Ini yang kami lakukan. Ini penanganan di Jabar. Tentu itu mendapat dukungan pemrov Jabar," tutur dia.

Upaya meningkatkan daya lokal juga dilakukan oleh Kejati Jabar dengan membangun program-program di beberapa lokasi di Jabar. Seperti di Sukabumi, dibentuk kampung Adhyaksa hingga Sumedang ada rumah aman

"Ada kampung Adhyaksa di Sukabumi, dulu di situ tempat tawuran kita bina untuk buat film. Pemain film dari buruh tani dan pabrik," kata dia.

Asep menambahkan pihaknya juga tengah mengembangkan command center. Di mana nantinya dalam command center tersebut bisa ikut memantau realisasi anggaran dan pendapatan di beberapa daerah.

"Kami juga hidupkan kearifan lokal dengan membuat terobosan satu-satunya di Indonesia yaitu kurikulum pendidikan anti korupsi. Karena bagi kami, penegakan hukum, penindakan merupakan bagian kecil, tapi bagaimana menciptakan," katanya

Peluncuran detikJabar dikemas melalui acara "detikcom Lebih Dekat ke Jawa Barat" yang terdiri dari beragam rangkaian acara, mulai dari diskusi warga "Jabar Punya Apa?" bersama Alfito Deannova (Editor in Chief detikcom), penampilan stand up comedy dari Boris Bokir, persembahan musik dari homeband Ega Robot Ethnic Percussion, pertunjukan tari dan kesenian dari TSB Talent dan seniman-seniman Jawa Barat yang akan menghibur detikers.

Acara "detikcom Lebih Dekat ke Jawa Barat" dipandu Ronny Urban dan Syarah Ayu. Beragam keunikan Jawa Barat pun dibahas, dari sisi budaya, tempat-tempat wisata, prestasi, hingga keunikan lainnya sehingga keistimewaan daerah Jawa Barat lebih terangkat dan potensi daerahnya bisa lebih berkembang.

Acara yang didukung oleh PLN, DANA, OPPO, YAMAHA, BJB, PT KAI, Trans Studio Bandung, Pemprov Jabar, Pemkab Sumedang, Pemkab Sukabumi, Pemkot Bandung dan Pemkab Purwakarta ini bisa kamu saksikan di detikjabar.com.

Sebelum launching detikJabar, ada juga talkshow bersama pimpinan redaksi detikcom dan sejumlah ahli yang akan mengulik berbagai hal yang erat dengan Jawa Barat, seperti perkembangan ekonomi digital.

Panteng terus keseruan acaranya ya, detikers! Saksikan peluncuran detikJabar hanya di detikjabar.com. Kegiatan masih berlangsung dan bisa disaksikan secara live streaming di detikjabar.com.




(ors/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads