Ia mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhayangkara, lalu menggratiskan biaya pendidikan khusus untuk anak yatim dan anak dari lingkungan keluarga kurang mampu.
Kesaksian soal kebaikan anggota Sie Propam Polres Sukabumi itu diutarakan oleh Acin (50). Ibu empat anak ini mengaku kaget saat tiba-tiba Akka dan perwakilan dari SMK Bhayangkara mendatangi rumahnya.
Akka mengungkapkan keinginannya agar Iwan Reza putra bungsunya melanjutkan sekolah ke SMK Bhayangkara "Dari Madrasah Tsanawiyah (MTS) katanya ingin melanjutkan sekolah, kata saya enggak boleh karena memang enggak ada biaya,. Tahu-tahu mungkin dia mendengar dari temannya ada sekolah yang gratis untuk anak yatim dan kurang mampu, dia ambil formulir (pendaftaran) sendiri ke SMK Bhayangkara," kata Acin, kepada detikJabar, Kamis (24/3/2022).
Sepeninggal suaminya enam tahun silam berimbas kepada kehidupan ekonomi Acin. Penghasilan sehari-harinya bekerja serabutan membantu tetangganya membuat pemasukannya tak menentu.
"Anak saya mau sekolah bingung enggak ada biaya disuruh kakaknya ngikut kerja di Jakarta, begitu formulir sudah diisi belum sempat dikembalikan tahu-tahu pihak sekolah dan Pak Akka datang ke sini bawa seragam sekolah lengkap sama seragam olahraga. Jadi anak itu sempat curhat ke guru di SMK Bhayangkara saat ambil formulir itu," tutur Acin.
Sementara itu, Iwan Reza kepada detikJabar, membenarkan kisah ibunya tersebut. Dia sudah merasa putus harapan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Pilihan satu-satunya saat itu hanyalah ikut bekerja bersama kakak sulungnya di Jakarta.
"Selepas dari madrasah bingung mau melanjutkan kemana tadinya mau ikut ke Jakarta kerja sama kakak. Maunya sekolah, hanya bingung uang dari mana, lalu ada teman yang ajak katanya enggak usah pakai biaya. Saya langsung berangkat ambil formulir, sempat ngobrol dengan guru. Besoknya guru dan Pak Akka datang menawari sekolah, dikasih seragam, kaus biru, sama batik, kaus olahraga. Perasaan senang, mau sekolah lagi," tutur Reza.
Setiap memasuki tahun ajaran baru, Briptu Akka Mahpudin memang selalu blusukan untuk mencari anak yang terancam putus sekolah. Terkadang Akka mengajak rekan sesama guru dan istrinya berkeliling ke sekitar lingkungan sekolah di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Akka memastikan sekolah yang didirikannya bukan untuk komersial. Niatnya sejak awal Akka ingin membantu orang-orang yang kurang beruntung dalam hal memperoleh pendidikan layak.
"Dalam aplikasinya tidak harus siswa yang datang. Malah saya yang cari bersama panitia turun langsung cari warga yang sekiranya harus kita bantu. Ketika kita menemukan siswa, langsung eksekusi dan laksanakan program sosial di sekolah kami," tutur Akka.
![]() |
Akka mengaku memang mencintai dunia pendidikan, sebelum menjadi anggota Polri, Akka memang sempat membantu almarhum pamannya mengajar di sekolah. Hal itu yang kemudian melatarbelakangi niat Akka untuk mendirikan sekolah.
Akka dilantik menjadi anggota Polri pada 2014. Sejak itu dia menyisihkan gaji. Lalu pada 2015 Akka membeli tanah. Tanah itu dipakai untuk membangun sekolah yang proses pengerjaannya 2016-2017. Di tahun tersebut, Akka menjaminkan SK-nya ke bank, tujuannya untuk biaya pembangunan dan perizinan.
"Murni saya bangun mulai dari perizinan, proses pembangunan sampai lain sebagainya dari nol. Saya sisihkan gaji saya. Kemudian saya jaminkan SK saya ke bank, ya kasarnya dari gaji saya untuk membangun sekolah ini," ucap dia.
"Saya dulu sempat mengajar di sekolah paman. Beliau juga yang memberi pesan agar di manapun saya bekerja nanti, jangan tinggalkan dunia pendidikan. Prinsip saya, lewat Polri ini saya melindungi dan mengayomi. Lewat dunia pendidikan saya mencerdaskan bangsa, minimal dari lingkungan sekitar saya dulu," ujar Akka menambahkan.
Sasaran beasiswa di SMK Bhayangkara disebut Akka ada tiga yaitu anak yatim, keluarga yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya dan ketiga prestasi siswa secara akademis dan non akademis.
"Cita-cita saya minimal di Desa dan Kecamatan Cisolok jangan ada siswa yang terhenti pendidikannya. Terpenting punya kemauan mau sekolah, biar kami pihak sekolah yang menanggung itu. Saat ini saja ada 20 orang siswa kurang mampu yang mendapat beasiswa, mungkin tahun sekarang bisa lebih dari itu. Orientasi bukan untuk pemasukan materi belaka, SMK Bhayangkara tidak untuk dikomersialkan," kata Akka.
Nama Briptu Akka Mahpudin diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 oleh sejumlah pembaca detikcom lewat formulir online di tautan https://dtk.id/hoegengawards. Salah satu pengusulnya adalah Dede Cahya Pamungkas, warga sekaligus salah seorang tenaga pendidik di SMK Bhayangkara.
[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022. (sya/bbn)