Mitos Raibnya Ikan di Sungai Citarum Jika Ada Mayat Mengambang

Mitos Raibnya Ikan di Sungai Citarum Jika Ada Mayat Mengambang

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 24 Mar 2022 13:40 WIB
Sungai Citarum.
Pencari ikan di Sungai Citarum. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang ada di wilayah Jawa Barat. Panjang sungainya hampir mencapai 300 kilometer melintasi beberapa daerah, mulai dari Kabupaten Bandung, Cimahi, Bandung Barat, sampai Bekasi.

Sungai Citarum erat kaitannya dengan Kerajaan Tarumanegara. Sejak zaman dulu, keberadaannya sudah dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai tersebut untuk menopang kehidupan ekonomi, mulai dari memancing atau menjala, atau dengan membudidayakan ikan dalam keramba jaring apung di waduk dan bendungan.

Akan tetapi, di balik keindahan dan sejarah panjang Sungai Citarum, tak sedikit mitos yang menyertainya dan dipercaya masyarakat hingga saat ini. Salah satu mitosnya, ikan di Sungai Citarum bakal mendadak 'hilang' jika ada mayat di aliran sungai tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, Sungai Citarum juga sohor dengan kabar sebagai tempat membuang mayat seseorang maupun mereka yang mengalami kecelakaan hingga tenggelam.

Terbaru, beberapa hari lalu, ditemukan sesosok mayat pria tanpa identitas dan sehelai pakaian mengambang di aliran Sungai Citarum. Mayat yang diduga berusia 35-40 tahun itu diperkirakan sudah 5 hari mengambang.

ADVERTISEMENT
Sungai Citarum.Sungai Citarum. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Mitos itu diamini Asep Suhendra (54), warga Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pria yang berprofesi sebagai penjala ikan itu juga menyebut hasil tangkapannya bakal menurun jika di Sungai Citarum ada mayat yang mengambang.

"Iya, betul ada cerita seperti itu. Jadi saya sendiri yang mengalami. Nah 5 hari sebelum mayat ditemukan itu hasil jala saya menurun drastis," ungkap Asep kepada detikJabar, Kamis (24/3/2022).

Ternyata, pada sore hari itu ada mayat yang ditemukan warga. Kala itu warga mengira mayat tersebut merupakan boneka yang dibuang ke sungai. Karena memang saat ini, Sungai Citarum juga dikenal sebagai 'tempat sampah' dan sempat dinobatkan sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia.

Asep mengatakan, biasanya ikan yang didapatnya berkisar 3 kilogram setiap harinya. Namun, ketika ada mayat di Sungai Citarum, ikan seolah-olah menghilang. Ketika mayat diangkat dari sungai, barulah ikan kembali banyak dan hasil tangkapan penjala maupun yang memancing akan melimpah lagi.

"Kalau ada mayat itu ikan sulit didapat. Sehari paling 2 ekor. Kalau mayat udah diangkat, baru ikan gampang lagi," ucap Asep.

Asep sendiri sudah puluhan tahun menjadi penjala ikan di Sungai Citarum. Bukan kali ini saja ia mengalami hal itu dan menyaksikan ada mayat mengambang di aliran sungai.

"Sudah sering (lihat mayat), jadi bukan kali ini saja. Apalagi yang mancing kan biasanya lama di sini. Kalau soal mitos lainnya kurang tahu jadi cuma itu saja yang sering saya alami," kata Asep.

(ors/bbn)


Hide Ads