Konflik SBM-Rektor ITB Segera Masuki Babak Akhir

Konflik SBM-Rektor ITB Segera Masuki Babak Akhir

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 23 Mar 2022 15:16 WIB
Spanduk SBM ITB tak menerima mahasiswa baru lagi
Spanduk SBM ITB tak menerima mahasiswa baru lagi. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Institut Teknologi Bandung (ITB) berjanji menyelesaikan konflik yang terjadi di tubuh Sekolah Bisnis Manajemen (SBM). Tim transisi dan tranformasi telah dibentuk untuk menyelesaikan persoalan ini.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan, pimpinan ITB akan menyelesaikan persoalan tersebut secara internal.

"Pimpinan ITB yang terdiri atas Senat Akademik, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Rektor menyatakan bahwa permasalahan terkait SBM ITB akan diselesaikan secara internal dengan cara musyawarah dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Naomi dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Naomi, ITB juga telah membentuk tim transisi dan tranformasi. Tim tersebut juga telah melaksanakan pertemuan yang dihadiri langsung Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.

"Tim tersebut salah satu tugasnya adalah untuk membahas transformasi SBM agar sejalan dan mendukung transformasi ITB," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, jika MWA ITB juga juga mendukung persoalan SBM ITB bisa segera terselesaikan serta meminta Rektor dan Dekanat SBM ITB untuk bersama-sama bisa memperbaiki manajemen SBM.

Yang tidak kalah penting, ITB juga menjamin pelaksanaan operasional kegiatan akan dilakukan secara normal. "ITB juga akan menjamin dan melaksanakan operasional kegiatan sebagaimana mestinya," pungkas Naomi.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya terjadi konflik antara Forum Dosen SBM dengan Rektor ITB. Konflik tersebut sempat memanas hingga berujung aksi berhenti mengajar yang dilakukan para dosen.

Setelah sempat memanas, kedua pihak sepakat untuk bernegosiasi dan menghasilkan beberapa kesepakatan yang diantaranya adalah membentuk tim khusus serta menggelar kembali perkuliahan.

"Ada kesepakatan di luar rapat. Besok kuliah normal," kata Guru Besar SBM ITB Prof Jan Hidajat pada Senin (14/3/2022).

Jan Hidajat menegaskan keputusan untuk melaksanakan perkuliahan itu dilakukan selama proses negosiasi berlangsung. Pihak SBM dan Rektor ITB sepakat melaksanakan negosiasi untuk memutuskan peraturan anyar usai terjadi konflik.

"Rektor mengatakan ada banyak fleksibilitas dalam aturan. Namun, kita lihat secara tertulis tidak ada fleksibilitas. Ini yang akan kita cari untuk bahan negosiasi," kata Jan Hidajat yang juga merupakan pendiri SBM ITB.

Bersamaan dengan itu, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah juga melayangkan permohonan maaf. Reini mengakui, konflik tersebut berbuntut panjang sampai menggangu jalannya perkuliahan di SBM.

"Yang pertama tentu permohonan maaf sebesar-besarnya kepada publik bahwa kami membuat sedikit keributan. Atas nama seluruh civitas akademika, warga dan alumni semuanya kami memohon maaf," katanya, Senin (14/3/2022).

Reini juga melayangkan permohonan maaf kepada orang tua mahasiswa SBM ITB. Ia mengakui, insiden konflik itu berimbas kepada kepercayaan orang tua yang khawatir perkuliahan anak-anaknya terganggu akibat insiden tersebut.

"Yang kedua kami mohon maaf kepada orang tua mahasiswa yang menitipkan putra putrinya untuk bergabung di SBM. Kami amat menjaga amanah bapak ibu, karena kami pun merasakan kegalauan dan keresahan bapak ibu yang menuntut untuk meneruskan pendidikan putra putrinya. Insya Allah amanat itu tetap kita jaga, jadi mohon maaf sudah membuat sedikit banyak keresahan yang diakibatkan oleh kami," ungkapnya.

(ors/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads