Arif Fajar (16), bocah asal Desa Majasuka, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pernah mengalami penyakit di luar nalar. Selama enam tahun telinganya sering mengeluarkan semut hingga kertas. Lantas bagaimana pandangan medis terkait penyakit yang diderita Arif?
Dokter Spesialis THT sekaligus dokter yang pernah menangani Arif, M Nuruddin Z menyampaikan bahwa penyakit tersebut merupakan penyakit biasa. Bahkan tidak ada kaitannya dengan unsur mistik.
"Menurut saya ini hal biasa, mungkin ada benda dimasukkan ke dalam telinga gitu aja. Saya udah lupa juga soal kejadian ini," kata Nuruddin kepada detikJabar belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuruddin menjelaskan bukan sekali dua kali ia menerima pasien serupa. Kemasukan cotton bud hingga belatung pernah ia tangani, dan semuanya dapat disembuhkan secara medis.
"Ya bisa (disembuhkan secara medis). Begitu diobatin, diambil, kalau semisal di situ ada bekas lukanya, lukanya dikasih obat, cukup obat tetes telinga, antibiotik biasanya sama penghilang sakit. Kalau penanganan medis cukup itu aja," jelas dia.
"Segala penyakit itu sudah pasti bisa disembuhkan. Karena Allah ngasih penyakit sudah pasti ngasih obatnya juga. Ya sering juga nanganin hal-hal seperti ini, seminggu bisa sampai 1-2 pasien," ujar dia menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, sejak masih duduk di bangku kelas 1 SD hingga kelas 1 SMP, Arif Fajar (16), bocah asal Desa Majasuka, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sering mengeluarkan semut hingga kertas dari telinganya.
Pada tahun 2019 lalu, anak pertama dari Budiyanto (47) dan Euis Kurnia (37) itu pernah menghebohkan media sosial Facebook karena penyakit langkanya itu.
Arif yang kini telah menjadi siswa di salah satu SMK di Kecamatan Palasah itu kabarnya kini telah sembuh dari penyakitnya. Meski sembuh, Arif masih merasa ada 'gangguan' di telinganya.
"Alhamdulillah udah sembuh sekarang mah. Udah nggak ngeluarin apa-apa lagi, tapi kalau rarasaeun (perasaan) mah masih ada aja kang," kata Arif saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (13/3/2022).
(mso/mso)