Dinas Kesehatan Garut membentuk tim khusus yang dikerahkan untuk memantau protokol kesehatan di sekolah. Para pelajar yang menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) juga akan dites secara acak.
Sekretaris Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani mengatakan, para pelajar yang saat ini menjalankan PTM di semua jenjang sekolah akan menjalani tes virus COVID-19.
"Di sekolah dan termasuk di pesantren juga akan dilakukan pengujian," kata Leli kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembelajaran tatap muka sendiri mulai dilaksanakan kembali di Garut usai Dinas Kesehatan memberikan rekomendasi. Dinkes memberi rekomendasi pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50 persen di sekolah pada awal Maret lalu.
Leli menjelaskan, akan ada 10 persen pelajar di tiap jenjang sekolah yang akan dites COVID-19 secara acak. "Kalau jumlah siswa ada 200 ribu, maka setiap bulan kita akan memeriksa 20 ribu siswa," katanya.
Sesuai aturan yang berlaku, kata Yuli, nantinya jika tim menemukan ada minimal tiga pelajar di satu sekolah yang terkonfirmasi positif virus Corona, maka pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut akan dihentikan sementara waktu.
Langkah tersebut diambil Dinkes untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Mengingat, saat ini Pemda mengklaim penambahan kasus Corona di Garut tiap harinya mengalami penurunan.
Dari data terbaru yang dirilis Tim Satgas Penanggulangan COVID-19, tercatat saat ini penambahan kasus Corona tiap hari berada di bawah angka 100. Jumlah itu jauh menurun dibanding pertengahan Februari lalu yang mencapai hingga lebih dari 200an kasus per hari.
Hingga Selasa siang ini, diketahui total ada 1.095 kasus aktif di Garut yang terdiri dari 977 kasus isolasi mandiri dan 118 kasus yang menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain melakukan tes acak terhadap para pelajar, Pemda Garut juga akan memantau penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di tiap sekolah melalui tim Dinkes ini.
(ors/bbn)