'Pulau dadakan' muncul di Sungai Cikeruh, tepatnya di bawah jembatan Jalan Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
'Pulau dadakan' ini adalah gundukan sampah di antara aliran sungai dan jembatan. Kondisi ini terjadi sejak kemarin malam hingga hari ini, Jumat (11/3/2022).
Jembatan aliran sungai Cikeruh di Jalan Sapan, Desa Tegal Luar, Kecamatan Bojongsoang mengalami ketersendatan. Hal tersebut diakibatkan adanya tumpukan sampah sejak malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar, terlihat sampah dengan jenis styrofoam menumpuk di bawah jembatan. Tak hanya itu terlihat juga sampah berupa kasur, bekas botol minuman, plastik, hingga potongan-potongan kayu.
Warga Cikeruh, Aris Nugraha (34) mengatakan, sampah tersebut merupakan 'kiriman' yang dibuang dari Kota Bandung. Sebab, dia mengklaim warga di daerahnya termasuk disiplin dalam soal sampah. Apalagi, pengangkutan sampah juga dilakukan rutin oleh petugas.
Gundukan sampah di Sungai Cikeruh. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar) |
"Sampah itu biasanya datangnya dari 'kiriman'. Kalau warga di sini mah pada taat buang sampah, karena ada tempatnya. Warga buang sampahnya ke TPS yang ada di sini," ujar Aris.
Menurutnya, jika ada hujan, terutama jika intensitas tinggi, aliran air sungai tersebut biasanya membawa sampah. Apalagi, jika debit airnya tinggi dan deras.
"Setiap ada air datang gede (dibarengi sampah), pokonya pas datang air dari sana, pasti we sampahnya banyak dan itu juga sampah 'kiriman'. Kayak kemarin kan ada hujan gede," katanya.
Aris mengaku saat ini jarang terjadi banjir di sekitar rumahnya. Kata dia, jika terjadi banjir pun langsung surut dengan waktu yang tidak lama.
"Alhamdulillah kalau sekarang sudah agak sedikit lah, enggak terlalu kaya kemarin-kemarin. Jadi, kalau misalnya ada air datang, paling 4 jam, 5 jam surut lagi," jelasnya.
Dia pun berharap ada kesadaran dari wargaagar tak lagi membuang sampah sembarangan, khususnya ke aliran air yang berujung ke Sungai Cikeruh. Dia juga berharap sampah yang tersendat tersebut bisa segera diangkut.
"Harapannya adalah kesadaran pada warga masing-masing aja. Kalau di sini udah buang ke TPS, tapi di sananya enggak sadar diri, tetap aja (buang sampah sembarangan)," ucapnya.
(ors/bbn)











































Gundukan sampah di Sungai Cikeruh. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)