Ibo (44) warga Kabupaten Subang, menjadi salah satu korban tewas atas serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di PT Palapa Timur Telematika (PTT) tepatnya di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Rabu (2/3/2022).
Jenazah Ibo tiba di rumah duka pada Rabu (9/3/2022) di Tanjung rasa, Kecamatan Tambakdahan, Subang di sambut Isak tangis keluarga.
Menggunakan peti jenazah dibalut kain terpal berwarna biru, jenazah sempat disemayamkan di rumah duka untuk selanjutnya disalatkan dan dimakamkan di TPU setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kakak korban, Naim, korban baru bekerja di Papua dua bulan lalu, ia bekerja jauh ke sana demi menyelesaikan pembangunan rumah yang masih belum rampung.
"Saya tahu dari sosial media, awalnya tidak menyangka tapi Ibo ya dapat musibah. Dia bekerja keras jauh ke Papua cita-citanya ingin menyelesaikan ngebangun rumah," ujar Naim ditemui usai pemakaman Ibo.
Masih kata Naim, pihak keluarga pada dasarnya menerima kepergian Ibo meski secara tragis, namun pihak keluarga meminta tanggungjawab pihak perusahaan atas meninggalnya Ibo.
"Saya ingin pihak yang membawa bekerja ke Papua bertanggungjawab, Ibo cita-citanya ingin menyelesaikan membangun rumah," katanya.
Ibo di mata keluarga merupakan sosok yang baik, ini tinggal di rumah berdua bersama keponakannya. "Ibo kerjanya jauh terus, kalau lagi enggak ada kerjaan paling ke sawah," pungkas Naim
Menurut keterangan dari Kosim rekan korban yang sempat kerja bersama di PT tersebut, pekerjaan dari korban sudah selesai dan hendak akan pulang ke Subang sebelum penyerangan itu terjadi.
"Kalau saya pulang duluan dua hari sebelum kejadian tanggal 28 Februari, kalo almarhum sebetulnya ada sedikit lagi pekerjaannya yang belum selesai cuman rencana Rabu waktu kejadian mau pulang," ucap Kosim di tempat yang sama.
Kosim mengatakan, ia tidak menyangka bahwa rekannya menjadi korban serangan dari KKB Papua. Ia mendapatkan kabar bahwa rekannya menjadi korban meninggal dunia sehari setelah penyerangan dengan melalui media sosial.
Sementara itu, Kosim juga menuturkan bahwa di PT Palapa Timur Telematika (PTT) Kabupaten Puncak tersebut terdapat 11 pegawai pada pekerjaan dibagian yang sama.
Namun, dari 11 pegawai PT tersebut delapan orang meninggal dunia menjadi korban serangan KKB.
"Semuanya ada 11 orang karena saya sudah duluan pulang yang di sana ada sembilan orang, satu berhasil kabur sementara delapan orang meninggal jadi korban," katanya.
(yum/bbn)