Dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SDM) Institut Teknologi Bandung (ITB) terlibat konflik dengan Rektor ITB. Konflik berdampak kepada mahasiswa yang diminta harus belajar sendiri.
"Forum Dosen SBM ITB menyatakan tidak beroperasi seperti biasanya mulai Selasa, 8 Maret 2022. Proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring, namun mahasiswa diminta untuk belajar mandiri," kata perwakilan Forum Dosen SBM ITB Achmad Ghazali dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/3/2022).
Achmad mengungkapkan konflik tersebut disebabkan karena Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa adanya pemberitahuan dan kesepakatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik terkait pencabutan hak swakelola SBM ITB, termasuk pertemuan antara Forum Dosen SBM ITB dengan Rektor dan para wakil Rektor pada 4 Maret 2022.
"Namun belum membuahkan hasil. Rektor tidak lagi mengakui dasar-dasar pendirian SBM ITB yang tertuang dalam SK Rektor ITB Nomor 203/2003. SK ini memberikan wewenang dan tanggung jawab swadana dan swakelola pada SBM ITB sebagai bagian dari ITB," jelasnya.
Menurutnya, saat ini Rektor sedang membuat sistem terintegrasi yang seragam dan berlaku bagi semua fakultas/sekolah di ITB. Peraturan baru ini menguatkan posisi Rektor sebagai penguasa tunggal.
Masih kata Achmad, dengan kebijakan baru itu, sejak dua bulan terakhir dosen SBM ITB tidak lagi menerima insentif yang biasa mereka dapat. Selain itu, kebijakan Rektor juga dianggap mempersulit program yang ada di Sekolah Bisnis Manajemen tersebut.
"Dimana 2 bulan ini kami hanya mendapatkan gaji pokok pegawai ITB sesuai pangkat dan golongan, tapi insentif yang selama ini diberikan SBM itu enggak ada, selama Januari Februari yang biasa kita dapat sekarang enggak dapat," ucapnya.
"Insentif paling terasa memang, lalu lainnya terkait operasional anggaran di dalam. Di sarjana kewirausahaan itu ada namanya menggunakan mentor dari luar. Konsep ini tidak dikenali ITB sehingga pada saat pengajuan kami terkendala dengan aturan baru ini dan akhirnya tidak melanjutkan konsep ini," tambahnya.
Selain tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Forum Dosen SBM ITB juga menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali.
"Ini karena kebijakan Rektor ITB saat ini tidak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan," ungkapnya.
Pihaknya pun menuntut kepada Rektor untuk mengembalikan azas swakelola dan pengkajian ulang atas peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan oleh Rektor.
"Untuk menguatkan tuntutan di atas, Forum Dosen SBM ITB memutuskan terhitung mulai hari Selasa 8 Maret 2022 akan melakukan rasionalisasi pelayanan akademik sampai dengan adanya kesepakatan baru dengan Rektor ITB," pungkasnya.
Terpisah Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Dr. Naomi Hastanto mengaku persoalan tersebut saat ini sedang diproses di internal pimpinan ITB.
"Perihal ini sedang diproses di internal Pimpinan ITB," singkatnya.
(bba/ors)