Jabar Hari Ini: Nenek Bunuh Kakek Pakai Kapak-Peserta Munas IX AMPI Ricuh

Jabar Hari Ini: Nenek Bunuh Kakek Pakai Kapak-Peserta Munas IX AMPI Ricuh

Tim detiKJabar - detikJabar
Senin, 07 Mar 2022 20:33 WIB
Nanay Berlyn meninggal karena dicekik oleh kekasihnya. Saat ini, polisi berhasil mengantongi identitas pelaku pembunuhan Nanay Berlyn.
Foto mendiang Nanay Berlyn (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat dari mulai nenek bantai kakek hingga tewas di Bandung Barat hingga Munas AMPI ricuh.

Nenek Bantai Kakek dengan Kapak di Bandung Barat

Anah (62) warga Kampung Celak Kidul, RT 03/08, Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tega membacok suami, anak, serta cucunya sendiri pada dini hari tadi.

Nahas suaminya Pandi (63) tewas akibat luka bacokan dari kapak yang diayunkan istrinya pada bagian leher. Sementara anaknya Siti Saidah (25) serta cucunya Nasar (9 bulan) berhasil selamat dengan luka cukup serius pada pipi dan leher.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan motif yang mendasari Anah sampai hati menganiaya serta menghabisi nyawa suaminya itu karena faktor sakit hati.

"Dari interogasi, pelaku menyampaikan motif melakukan aksi itu. Motifnya itu karena sakit hati. Dia (pelaku) sakit hati karena suaminya banyak melakukan sesuatu yang membuat dia tersinggung," ungkap Imron kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Ternyata tak hanya itu saja, Imron menyebut faktor lain yang mendasari perbuatan keji Anah yakni kondisi ekonomi mereka yang serba kekurangan.

"Untuk masalah ekonominya jadi suami, ibu, dan anaknya ini enggak punya penghasilan tetap untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Imron.

Dalam keadaan emosi yang membuncah Anah kemudian membawa kapak yang disimpan di dapur rumahnya. Seakan kerasukan Anah menghantamkan kapak itu pada suami, anak, dan cucunya.

"Aksi itu dilakukan saat suami, anak, dan cucunya istirahat. Pelaku mengambil kapak yang dipakai untuk menganiaya keluarganya sampai menyebabkan suaminya meninggal dunia dan anak cucunya terluka," ucap Imron.

Saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Anah. Termasuk agenda pemeriksaan kejiwaan pelaku dengan melibatkan sejumlah ahli.

"Hari ini kita juga berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait bidang kejiwaan. Untuk perkembangannya nanti akan kita sampaikan apakah yang bersangkutan betul terganggu kejiwaannya atau memang murni karena motif ekonomi dan sakit hati," kata Imron.

Sekretaris Desa (Sekdes) Celak Ayi Safari mengatakan berdasarkan informasi yang diterima pihak desa dari warga di lokasi kejadian, pembacokan tersebut didasari karena adanya prahara rumah tangga, kemudian pelaku dengan suaminya cekcok.

"Jadi pelaku itu kesal juga kepada suaminya yang notabene saat ini keadaan ekonominya sangat terbatas dan sering ngutang ke warung. Ditambah dia kesal dengan anaknya yang memiliki konflik rumah tangga juga dengan suaminya," ujar Ayi.

Ayi tak menyangka pelaku tega menghabisi nyawa suaminya. Ditambah ia juga melukai anak dan cucunya sampai akhirnya pelaku juga berniat bunuh diri.

"Enggak menyangka juga karena yang kita tahu dia itu baik dan rajin beribadah. Makanya kaget, ditambah dia juga mau bunuh diri setelah itu," tutur Ayi.


Apa Motif Pembunuhan Nanay Berlyn?

Pertikaian atau cekcok menjadi awal mula lelaki berinisial D tega mencekik mati Rizna Apriliandhiny alias Nanay Berlyn (23). Lalu apa pemicu cekcok keduanya?

"Motifnya kenapa bisa bunuh ya barangkali cemburu atau apa masih digali masih dalam pemeriksaan," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung melalui Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo saat dikonfirmasi hari ini.

Dalam kasus ini, ada dua orang yang sudah diamankan polisi. Keduanya, yakni D selaku pelaku utama yang mencekik mati Nanay Berlyn dan G yang membantu membuang jenazah Nanay Berlyn di semak-semak kawasan Arcamanik.

Keduanya ditangkap beberapa hari usai jasad Nanay Berlyn ditemukan. Keduanya diamankan saat masih berada di kawasan Bandung.

"(Ditangkap) di Bandung, masih di Bandung," tutur dia.

Sebelumnya, warga di Jalan Cisaranten Kulon III, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan.

Pantauan pada Kamis (3/3/2022) lokasi penemuan mayat ini berada di semak-semak yang ditumbuhi rumput liar dan talas. Lokasinya berada di pemukiman warga.

Munas AMPI di Bandung Ricuh

Gelaran Musyawarah Nasional (Munas) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) diwarnai insiden baku hantam antarpeserta. Kericuhan itu terekam kamera dan dibagikan lewat video ke beberapa grup percakapan WhatssApp.

Dilihat detikJabar, hari ini, sekumpulan orang berjaket khas organisasi sayap Partai Golkar itu awalnya sempat terlibat kericuhan. Kericuhan yang terjadi di salah satu hotel di Kota Bandung itu pecah, bahkan ada sebagian orang yang tertangkap kamera terlibat baku hantam menggunakan tangan kosong.

Insiden kericuhan yang terjadi hari ini dibenarkan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily. "Iyah betul, memang ada kericuhan," kata Ace saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Namun demikian, Ace memastikan kericuhan itu terjadi di luar arena Munas AMPI. Kericuhan ini juga dia klaim tak mengganggu jalannya pelaksanaan Munas. AMPI

"Sebetulnya itu di luar arena Munas. Saya percaya bahwa kader-kader AMPI akan mengedepankan rasionalitas," ucap Ace.

Sekedar diketahui, Munas AMPI IX digelar di Kota Bandung, Jawa Barat pada 6-9 Maret 2022. Acara itu telah dibuka langsung oleh Menpora Zainudin Amali dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Minggu (6/3).


6 Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak di Cirebon

Sedikitnya ada sekitar 6 rumah warga mengalami kerusakan akibat tanah bergerak yang terjadi wilayah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Peristiwa tanah bergerak yang menyebabkan kerusakan rumah warga ini tepatnya terjadi di Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon pada Sabtu (5/3) sekitar pukul 21.00 WIB.

Dari pantauan detikJabar di lokasi, akibat peristiwa tanah bergerak ini, sejumlah rumah warga yang terdampak terlihat mengalami retak-retak, bahkan ada yang mengalami ambruk sebagian.

Menurut penuturan warga setempat, Didi (50), tidak ada korban dalam peristiwa tanah bergerak ini. Sebab kata dia, sebagian besar para pemilik rumah yang terdampak telah lebih dulu mengungsi ke sanak saudaranya masing-masing.

"Sebelum kejadian yang lebih parah, pemilik rumah sudah mengungsi lebih dulu. Karena sebelumnya juga sudah ada retak-retak," kata Didi saat ditemui di lokasi kejadian hari ini.

Adapun lokasi rumah-rumah warga yang terdampak, berjarak tidak jauh dari pinggir sungai Ciwaringin. Ia pun menduga, peristiwa tanah bergerak ini diakibatkan karena tergerus oleh aliran sungai.

Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Cirebon, Imron mengatakan, pihaknya akan mengunjungi Kementerian PUPR terkait dengan penanganan sungai-sungai yang ada di wilayahnya. Termasuk sungai Ciwaringin.

"Karena sudah bertahun-tahun sungai ini tidak pernah dikeruk dan diperbaiki. Karena ini kewenangan BBWS. Maka kami minta agar di Kabupaten Cirebon dapat diperhatikan," kata Imron saat meninjau lokasi kejadian.

"Hari ini saya akan memanggil Dinas PUPR Kabupaten, Pak Sekda maupun dinas terkait untuk membuat surat ke Kementerian PUPR," sambung Imron.

Adapun kepada para warga yang rumahnya terdampak, Imron menyatakan untuk sementara pihaknya akan memberikan bantuan berupa sembako.

Kapal Bermuatan 18 Orang Hilang Kontak di Perairan Indramayu

Kapal nelayan Putra Barokah SN hilang kontak di perairan Eretan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kantor SAR Bandung mengirim petugas untuk melakukan pencarian.

Dalam keterangan yang diterima detikJabar, hari ini tim rescue dari Pos SAR Cirebon dan RB 206 Bandung diberangkatkan menuju Pelabuhan Eretan untuk melakukan pencarian. Proses pencarian juga dibantu dari Kantor SAR Bandung.

"Kantor SAR Bandung menerima informasi pada Minggu (6/3) bahwa sejak pukul 05.16 WIB KM Putra Barokah hilang kontak," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah dalam keterangan yang diterima detikJabar, hari ini.

Deden mengatakan dari hasil laporan yang diterima menyebutkan KM Putra Barokah SN bertolak dari Pelabuhan Eretan Indramayu pada Kamis (3/3).

Awalnya pergerakan kapal tersebut terpantau melalui aplikasi Yukom VMA. Namun, tiga hari setelah berlayar, tepatnya pada Minggu (6/3), keberadaan KM Barokah SN tak terdeteksi.

"Kapal ini bermuatan 18 person on board (orang di kapal). Hingga saat ini Kantor SAR Bandung masih melakukan koordinasi intens," kata Deden.

Kantor SAR Bandung berkoordinasi dengan PT Yukom VMA dan VTS Cirebon. Pengecekan keberadaan KM Putra Barokah Jaya masih terus dilakukan.




(yum/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads