Seratusan sopir angkutan umum jurisan Cibadak - Cicurug melakukan aksi protes di jalan raya nasional Sukabumi-Bogor. Aksi mereka dipicu kerusakan jalan di sejumlah titik di ruas jalan tersebut, mereka menyebut kerusakan di ruas jalan itu tak kunjung diperbaiki.
Selain menanam pisang, beberapa sopir terlihat memblokir akses lalu lintas di titik terseburt Namun pemblokiran jalan tak berlangsung lama karena sejumlah petugas kepolisian di lokasi membubarkan kerumunan peserta aksi.
"Aksi demo ini kebetulan saya salah seorang pengurus angkutan dilakukan secara spontan, mereka fokus kepasa kerusakan jalan. Pengguna jalan juga kesal karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Endang Kusnadi, pengurus komunitas angkutan kepada detikJabar, Senin (7/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Endang berharap dengan adanya aksi para sopir itu memantik perhatian dari pihak pemerintah agar segera ada perbaikan. "Harapan kami sebagai pengemudi sekaligus pengguna jalan ingin ruas jalan ini baik, kalau jalan baik ekomomi juga baik. Mungkin puncak kekesalan para sopir juga," sambungnya.
Aras, salah seorang sopir angkot mengatakan akan terus melakukan aksi serupa hingga dua hari kedepan. Mereka juga mempertanyakan pembayaran retribusi yang selama ini dipungut tidak berdampak kepada perbaikan jalan.
"Anak-anak angkutan 09 ingin jalan dibagusin, jangan TPR (Tanda Pembayaran Retribusi) dimintain saja sementara jalur macet karena jalanan hancur. Kita akan terus aksi dua hari ke depan sampai jalan selesai diperbaiki, jangan TPR aja naik tapi kondisi jalan masih seperti sekarang. Kalau jalan bagus TPR naik pasti anak-anak pada mau bayar," ujarnya.
Kerusakan jalan di ruas Sukabumi - Bogor memang sudah terjadi cukup lama. Titik-titik kerusakan tersebar mulai dari Legos, Ciutara hingga sebagian titik di Cibadak dan Cicurug. "Demo jalannya jelek, bergelombang dan bikin macet. Pengaruh ke setoran penumpang kurang, rawan kecelakaan. Kami ingin jalan bagus, ini kan ruas jalan nasional," protes Uus sopir lainnya.
(sya/yum)