Penyebab BOR di Cimahi Sempat Jadi yang Tertinggi di Jabar

Penyebab BOR di Cimahi Sempat Jadi yang Tertinggi di Jabar

Muhammad Iqbal - detikJabar
Rabu, 02 Mar 2022 19:10 WIB
covid omicron variant alert street sign
Ilustrasi varian Omicron. (Foto: Getty Images/iStockphoto/franckreporter)
Cimahi -

Bed Occupancy Rate (BOR) pada rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Cimahi sempat menjadi yang tertinggi di Jawa Barat. Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengungkapkan sejumlah faktor penyebabnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Cimahi Dwihadi Isnalini mengungkapkan angka keterisian BOR saat ini mulai turun.

"Sudah mulai turun, sebelumnya sempat menginjak 80 persen, hari ini Kota Cimahi tercatat 72,89 persen bornya," ungkap Dwihadi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Rabu (2/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwihadi menjelaskan, tingginya keterisian kamar tidur dipengaruhi jumlah kasus penularan. Faktor lainnya, dikarenakan pasien yang dirawat didominasi pasien yang berasal dari luar Kota Cimahi.

Ia menyebut, jumlahnya sudah dua kali lipat dibanding jumlah warga Cimahi yang dirawat di rumah sakit. Salah satunya di Rumah Sakit Dustira yang tercatat hanya 60 pasien asal Cimahi, sedangkan 191 pasiennya berasal dari luar Kota Cimahi.

ADVERTISEMENT

"Sekarang terdiri dari 117 warga Cimahi sedangkan luar Kota Cimahi ada 254 pasien. Ada dari KBB (Kabupaten Bandung Barat) dan juga Kabupaten Bandung," ungkap Dwihadi.

Kemudian, kapasitas kamar tidur khusus pasien COVID-19 sudah lebih dari 30 persen. Angka tersebut akan ditambah apabila jumlah pasien yang dirawat melonjak.

"Kami sudah menambah kapasitas untuk ketersediaan khusus Covid dan kini sudah melebih 30 persen, kini total ada 509 bed, seharusnya 475 bed," ungkapnya.

Namun, dikutip dari laman pikobar.jabarprov.go.id, BOR Kota Cimahi sudah turun dari posisi pertama. Kini, keterisian BOR Kota Cimahi berada di posisi kedua.

Sekadar diketahui, kasus aktif di Kota Cimahi berada pada angka 984 kasus dari total kasus 14.454. Dari total kasus tersebut, sebanyak 13.223 warga telah dinyatakan sembuh dan 247 orang dinyatakan meninggal dunia.




(orb/bbn)


Hide Ads