BMKG Catat 69 Gempa Terjadi di Jabar Selama Februari 2022

BMKG Catat 69 Gempa Terjadi di Jabar Selama Februari 2022

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 02 Mar 2022 11:18 WIB
Seismograph with paper in action and earthquake - 3D Rendering
Foto: Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9)
Bandung Barat -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat sepanjang Februari 2022 wilayah Jawa Barat diguncang 69 kali gempa bumi.

Berdasarkan peta distribusi episenter gempa bumi periode bulan Februari 2022, sebanyak 47 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

"Kemudian sebanyak 19 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal serta 3 gempa bumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan dari adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia," ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu kepada detikjabar, Rabu (2/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahayu menyebut kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 165 km. Magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat mencapai 5,5.

"Kemudian untuk magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,7," kata Rahayu.

ADVERTISEMENT

Sepanjang Februari 2022 terdapat 6 kali kejadian gempa bumi dirasakan yang terjadi pada tanggal 4 Februari 2022 di wilayah Bayah, Banten.

"Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 17.10 WIB berkekuatan sebesar 5.5 dan di rasakan di wilayah Pelabuhan Ratu, bahkan sampai Pangalengan, Jakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan," tutur Rahayu.

Ia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia.

"Selain itu juga pada hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," ujar Rahayu.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait kejadian gempa bumi di Jawa Barat.

"Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa untuk meminimalisir jatuhnya korban akibat kejadian tersebut," ucap Rahayu.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads