Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan peresmian perubahan nama jalan menjadi merupakan langkah konkret Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung dalam mengusulkan Prof Mochtar Kusumaatmadja sebagai pahlawan nasional.
"Ini menjadi dasar persyaratan untuk mengajukan menjadi pahlawan nasional," kata Ridwan Kamil usai meresmikan perubahan nama jalan, Selasa (1/3/2022).
Ridwan Kamil alias RK mengatakan Prof Mochtar Kusumaatmadja layak menyandang status pahlawan nasional. Sebab, Prof Mochtar Kusumaatmadja telah memperjuangkan luas Indonesia. Sebelumnya hanya sekitar dua juta kilometer persegi, kemudian bertambah menjadi lima jutaan kilometer persegi.
"Sebelum ada Deklarasi Juanda. Kemudian secara teknis dilanjutkan oleh Prof Mochtar, dan diakui pada 1982 oleh dunia (luas wilayah Indonesia)," kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.
![]() |
Lebih lanjut, Kang Emil juga meminta agar pemerintah kota atau kabupaten lainnya aktif mengusulkan perubahan nama jalan dengan menyematkan tokoh lokal, umumnya Jabar. Ia mengaku saat ini ada tujuh nama tokoh yang sudah masuk usulan. Namun, Kang Emil tak menyebut secara rinci nama-nama tokoh yang saat ini masuk dalam usulan.
"Macam-macam, ada ulama, ada tokoh masa lalu, legenda hidup dan lainnya. Sekitar lima sampai tujuh. Belum ada persetujuan," katanya.
Batal Terapkan Rekaya Lalu Lintas
Sebelumnya, Pemprov Jabar bersama pihak kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat persemian Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja. Namun, Pemprov Jabar dan kepolisian sepakat untuk membatalkan penerapan rekaya lalu lintas.
Proses peresemian yang semula direncanakan persis di depan Jalan Layang Pasupati, yang saat ini resmi menjadi Prof Mochtar Kusumaatmadja dibatalkan. Proses persemian penandatanganan prasasti dilakuan di halaman kantor Inspektorat Jabar.
"Kita saksikan dari jauh. Kalau ada kepadatan (lalu lintas) berkilo-kilo juga kurang baik. Nanti akan ada petugas kepolisian yang menarik (tirai) di sana (Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja)," kata Kang Emil dalam sambutannya.
Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial Pemprov Jabar Dewi Sartika mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan polisi terkait rekayasa lalu lintas dan penjagaan saat peresmian.
Titik ruas jalan yang ditutup selama acara tersebut yaitu Jalan Surapati (mulai dari depan Lapangan Gasibu) arah menuju Jalan Pasteur, Jalan Sentot Alibasyah arah menuju Jalan Layang Pasupati, dan Jalan Aria Jipang arah menuju Jalan Diponegoro.
"Peresmian sendiri akan berlangsung selama kurang lebih satu jam oleh bapak gubernur, kemudian dihadiri terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Dewi.
(yum/bbn)