Kejebak Promo Migor Murah, 22 Emak-emak di Bandung Rugi Rp 1,5 Miliar

Round-up

Kejebak Promo Migor Murah, 22 Emak-emak di Bandung Rugi Rp 1,5 Miliar

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 27 Feb 2022 07:01 WIB
Puluhan emak-emak menjadi korban penipuan penjual minyak goreng di Bandung. Bahkan korbannya mencapai 22 orang dengan kerugian mencapai 1,5 miliar.
Emak-emak korban dugaan penipuan bermodus promo minyak goreng murah (Foto: Yuga Hassani)
Bandung -

Puluhan emak-emak harus menderita kerugian mencapai Rp 1,5 miliar gegara tergiur membeli promo minyak goreng (migor) murah dari seseorang berinisial IR.

"Ini kumpul itu karena ada perkumpulan korban PO (Pre Order) minyak murah. Jadi kita di iming-iming dengan harga murah, sedangkan waktu itu sekitar bulan Desember harga minyak lagi tinggi, buat kita waktu itu masuk akal sih. Dia bilang promo akhir tahun, waktu itu sebelum Natal," ujar Lilis saat ditemui di rumahnya, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/2/2022).

Lilis menjelaskan terduga pelaku menawarkan promo minyak murah. Dengan itu, kata dia, para korban tergiur untuk membeli minyak tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ada promo katanya dengan Bimoli, Tropical, waktu itu minyak lagi mahal, kalau enggak salah harga Rp 38 ribu di pasaran. Kita ditawari cuma Rp 30 ribu kan, kita mah istilahnya tergiur dengan promo tersebut, dan masuk akal kan kalau misalkan promo, karena akhir tahun," katanya.

Pihaknya menjelaskan korban dari terduga pelaku IR adalah sebanyak puluhan. Namun, kata dia, saat ini hanya beberapa yang sudah melakukan pelaporan.

ADVERTISEMENT

"Banyaknya korban itu 22 korban, kalau sekarang yang kumpul cuma ber enam," jelasnya.

Lilis mengungkapkan sebenarnya telah mengetahui berbagai identitas terduga pelaku. Makanya, menurutnya, para korban mempercayai apa yang dilakukan terduga pelaku.

"Sebetulnya dia itu orang Panyileukan, kita juga tahu ada keluarganya, asalnya kita percaya-percaya aja kan, karena awalnya baik kan katanya. Kalau saya lihatnya itu ada orang tuanya, waktu pertama kali mengirim ke saya sama orang tuanya, malah dia nunjukin rumahnya, ngasih alamat komplit," ucapnya.

"Dia awalnya baik, satu kali, dua kali, tiga kali, lancar. Tah udah ke empat kali, dia suruh PO, tidak sesuai dgn janji dia. Kalau misalnya PO nya senilai Rp 50 juta, cuma dikasih Rp 18 juta. Jadi semakin lama, semakin numpuk kalau saya kaya gitu," tambahnya.

Lilis menuturkan pihaknya dalam kasus penipuan terduga pelaku IR mengalami kerugian paling besar diantara korban lainnya. Bahkan, kata dia, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta.

"Kerugian sebesar Rp 193 juta. Paling gede diantara korban yang lainnya. Saya udah laporan ke polsek, sekarang lagi di proses," jelasnya.

Pihaknya menuturkan terduga pelaku IR mengaku terhadap korban dengan berbagai macam profesi. Bahkan kata dia, dari pengiriman pun banyak berbagai macam cara.

Mengaku Trader

"Dia ngakunya seorang Trader, terus bilang juga karyawan Lotte, punya ID nya juga. Waktu pertama dan kedua saya ngambil di Lotte, cuma pas ketiga saya di suruh nunggu di rumah aja," jelasnya.

"Terus jam nya juga gak tentu, dia janji datang jam 5 barangnya, eh malah jam 12 kadang jam 1 malem. Kan enggak masuk akal. Tapi asalnya kita percaya-percaya aja, karena lancar pengiriman dan ada terus," ucapnya.

Lilis menuturkan terduga pelaku menggoda korban dengan segera membeli minyak goreng. Namun, kata dia, minyak goreng yang diberikan kepada korban tidak sepenuhnya diberikan.

"Dia mengiming-ngimingnya itu misalnya gini, saya ada saldo 107 juta waktu itu, dikirim cuma 33 juta. Tapi perasaan saya kan ini ada pengiriman ini. Ternyata triknya dia seperti itu, akhirnya ya numpuk. Sampai kurang lebih Rp 1,5 M. Setiap korban terakhir pengirimannya berbeda-beda, kalau saya tanggal 9 Desember," jelasnya.

Ilustrasi minyak gorengIlustrasi minyak goreng Foto: Istimewa

"Saya sudah lapor ke Polsek Cileunyi, katanya sedang dalam penyelidikan. Tapi masih ada sebagian yang menunggu itikad baiknya, terus katanya dia juga udah DPO, sejauh ini udah ada 5 orang yang lapor," tambahnya.

Di tempat yang sama, salah satu korban Sinta mengatakan akan melakukan pelaporan bersama dengan para korban lainnya dalam waktu dekat.

"Ya secepatnya. Senin paling akan melakukan pelaporan ke Polresta Bandung. Kemarin ke polsek cileunyi sudah, kemarin polsek limbangan sudah, ini teh masih belum lapor semua," pungkasnya.

Bupati Angkat Bicara

Menyikapi hal tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengimbau masyarakat agar tak tidak mudah tergiur migor murah.

"Kepada masyarakat Kabupaten Bandung jangan tergiur, embel-embel ada minyak (murah) dan lain sebagainya," ujar Dadang, Sabtu (26/2/2022).

Dadang mengatakan, Pemkab Bandung akan melakukan pengadaan minyak goreng di wilayahnya demi mengantisipasi hal tersebut.

"Pemerintah tak akan diam, pemerintah akan memberikan subsidi dan men-suport bagaimana pengadaan minyak ini ada di masing-masing wilayahnya," tegasnya.

"Insya Allah, mulai minggu depan kita akan sebar di 31 kecamatan. Titik demi titik kita akan upayakan dan kami akan hitung berapa kebutuhan ideal di masing-masing kecamatan," tambahnya.

Dadang menambahkan, saat ini pihaknya akan mengupayakan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk bisa menyediakan kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat.

"Kita upayakan BUMD ini hadir juga untuk men-suport kebutuhan masyarakat dan minyak goreng merupakan kebutuhan masyarakat. Tentunya kami akan fokus untuk selalu berada dan hadir di tengah masyarakat gak usah khawatir kami akan melakukan operasi pasar," ucapnya.

Selain itu, Dadang akan memberi sanksi tegas jika ada masyarakat yang nekat menimbun minyak goreng.

"Kalau ada pengusaha atau penimbun, kami akan kompak dengan Pak Kapolres untuk bisa mencari langkah dan memberi sanksi," pungkasnya.




(yum/bbn)


Hide Ads