Bupati Bandung Turunkan Alat Berat buat Atasi Sampah di Pasar Banjaran

Bupati Bandung Turunkan Alat Berat buat Atasi Sampah di Pasar Banjaran

Inkana Izatifiqa R Putri - detikJabar
Selasa, 22 Feb 2022 19:29 WIB
Penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pasar Banjaran masih terjadi. Padahal sebelumnya Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan telah meninjau dan berjanji akan mengatasi permasalahan sampah di Pasar tersebut.
Foto: Yuga Hassani
Jakarta -

Penumpukan sampah di belakang Pasar Banjaran Kabupaten Bandung yang dibiarkan selama sebulan masih menjadi persoalan. Belum adanya upaya optimalisasi pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat pun membuat lautan sampah tersebut menimbulkan bau menyengat, serta dihinggapi banyak lalat dan ulat.

Persoalan ini pun direspons cepat dan tanggap oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna. Pada Selasa malam (22/2), Dadang rencananya akan menurunkan alat berat untuk mengatasi tumpukan sampah di sana.

"Hari ini saya instruksikan langsung kepada Pak Kadis LH (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung) untuk menurunkan alat berat," kata Dadang dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penanganan sampah ini, Dadang pun langsung menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Kabupaten Bandung. Ia menyampaikan dirinya juga akan turun ke lokasi guna meninjau langsung sekaligus sebagai langkah konkrit penanganan sampah.

"Saya akan pantau terus di lapangan, dalam upaya penanganan sampah tersebut," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kita akan datangkan alat beratnya secara langsung," imbuhnya.

Soal kondisi di lapangan, Dadang mengatakan kawasan Banjaran memang menghasilkan sampah setiap harinya. Ia pun berharap persoalan sampah yang sempat terjadi di Leuwigajah tidak terulang lagi.

"Ini harus segera mencari solusi dalam penanganan sampah di Pasar Banjaran itu," katanya.

"Ini saya lagi membenahi penanganan sampah di Kabupaten Bandung," lanjutnya.

Pemerintah Kabupaten Bandung, kata Dadang, sebelumnya sudah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan investor atau pihak ketiga terkait penanganan sekaligus pengolahan sampah. Adapun nantinya sampah yang telah diolah dapat digunakan untuk membuat bata ringan dan menghasilkan listrik.

"Setiap harinya membutuhkan 150 sampai 400 ton sampah. Pengelolaan sampah ini sambil menunggu TPA yang digagas Provinsi Jabar," pungkasnya.




(ncm/ega)


Hide Ads