Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi terdampak banjir bandang Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
Koordinator Pelayanan Disinfeksi PMI Kota Sukabumi Gumilar mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan untuk mencegah timbulnya potensi penyakit pascabanjir. Langkah ini juga sebagai respons atas satu keluarga korban banjir yang kedapatan positif COVID-19.
"Aksi ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi risiko yang kemungkinan terjadi dan dampak pascabanjir seperti penyebaran penyakit, antara lain diare, leptospirosis, demam berdarah dengue (DBD), dan lain-lain," ujarnya di lokasi, Selasa (22/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penyemprotan tersebut adalah upaya antisipasi penyebaran penyakit di wilayah yang sebelumnya tergenang air dan lumpur serta material sampah yang terbawa banjir. Dengan begitu, bibit penyakit yang dapat mengancam kesehatan bisa dicegah.
Cairan disinfektan dinilai sangat efektif dan reaksinya cepat untuk membunuh semua mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan jamur. Cairan itu juga memiliki aksi residual yang lama dan dipengaruhi bahan organik, tidak beracun, tidak menyebabkan iritasi terhadap kulit maupun mata, serta tidak korosif.
Sebelumnya diberitakan, 10 warga korban banjir Kelurahan Baros terkonfirmasi positif COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih mengatakan, seluruhnya mengalami gejala Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan.
"COVID-19 itu yang sudah kita identifikasi ada lebih dari 10 orang dan kita terus lakukan tracing untuk kasus ini meskipun kondisinya dengan kategori ISPA ringan dan bisa isolasi mandiri di rumah," kata Rita saat ditemui di Posko Kesehatan, Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi.
(orb/bbn)