Puluhan warga dan keluarga santri memadati lokasi kebakaran di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Karawang. Tempat kejadian kebakaran sudah dipasang garis polisi. Delapan santri tewas akibat peristiwa ini.
Aparat desa serta personel TNI dan Polri masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. Rio (53), salah satu keluarga santri mengatakan, datang untuk bertemu keponakannya yang menjadi saksi insiden kebakaran ponpes tersebut.
"Saya bersama keluarga datang untuk memastikan kondisi anak dan keponakan saya," kata pria asal Cikampek ini, saat diwawancarai di lokasi kejadian, Senin (21/2/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memastikan keponakannya selamat dalam insiden yang menewaskan delapan santri itu. "Keponakan saya pada saat kejadian bisa kabur. Kebakaran terjadi di lantai dua yang dipakai untuk tempat tidur," ucap Rio.
Saat ini, kata dia, pihak Ponpes Miftahul Khoirot membolehkan keluarga untuk menjemput pulang anak-anaknya. "Jadi tadi kata pihak ponpes bisa diperbolehkan untuk membawa pulang anak-anak dan kegiatan diliburkan sampai nanti diberitahukan kembali," ucap Rio.
Sekadar diketahui, Ponpes Miftahul Khoirot Desa Manggungjaya Karawang terbakar, Senin (21/2/2022). Akibatnya kejadian itu delapan santri tewas dan lima lainnya luka.
(bbn/yum)