Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyoroti kasus COVID-19 varian Omicron di Kota Bandung dan Bodebek. Dia mengungkapkan puncak varian Omicron di Jabar terjadi di daerah tersebut.
Sekadar diketahui, Jabar menjadi daerah penyumbang kasus harian COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Selasa (15/2). Jumlah kasusnya melebihi puncak varian Delta.
Dikutip dari laman pikobar.jabarprov.go.id yang dilihat pada Rabu (16/2) menyebutkan, data terbaru pada Selasa (15/2) pukul 17.00 WIB, jumlah penambahan kasus COVID-19 di Jabar mencapai 14.058 jiwa. Meninggal 11 pasien. Dan, 5.739 dilaporkan sembuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi makanya fokus Jabar ini menyelesaikan Omicron di Bodebek dan Kota Bandung," ucap Emil --sapaan Ridwan Kamil--, Rabu (16/2/2022).
Untuk di luar Bodebek dan Kota Bandung, menurut Emil, seperti Majalengka, Cianjur, Ciamis dan Sumedang memiliki angka kasus COVID-19 sekitar 15 persen dari total. Dia menegaskan daerah lainnya tidak terlalu tinggi.
Menurut Emil, varian Omicron ini berbeda dengan Delta. Ia menyebutkan salah satu indikatornya adalah keterisian tempat tidur rumah sakit pada gelombang penyebaran Omicron ini tak terlalu tinggi dibandingkan Delta.
Emil mengatakan saat ini rumah sakit tak terlalu tertekan. "Tingkat kesembuhannya tiga harian (Omicron). Daya fatalitasnya tidak seperti Delta. Kalau Delta 13 kali lipat lebih parah dari flu, kalau Omicron dua kali lipat dari flu," tutur Emil.
Kasus Omicron di Jabar, menurut Emil, akan turun kembali setelah melewati gelombang puncak penyebaran. "Hitungan dua minggu itu turun. Harusnya sudah (puncak gelombang Omicron)," ucap Emil menegaskan.
(sud/bbn)