Tafsir Surat An-Nur Ayat 33 - detikHikmah

Kembali ke daftar surah

Tafsir Quran Surat An-Nur Ayat 33

Cahaya (64 Ayat)
Source by
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِ[ik[نْ ف]]َضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَ[qa[بْ]]تَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِ[gu[مّ]]َا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْ[gu[رً]]ا [gu[وّ]]َاٰتُوْهُ[gu[مْ مّ]]ِ[gu[نْ مّ]]َالِ اللّٰهِ الَّ[ik[ذِيْٓ ا]]ٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِ[iq[غَاۤء]]ِ اِنْ اَرَ[qa[دْ]]نَ تَحَصُّ[id[نً]]ا [id[لّ]]ِتَ[qa[بْ]]تَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَ[gu[نْ يّ]]ُكْرِ[id[هْهّ]]ُ[gu[نّ]]َ فَاِ[gu[نّ]]َ اللّٰهَ مِ[iq[نْۢ ]]بَعْدِ اِكْرَاهِهِ[gu[نّ]]َ غَفُوْ[id[رٌ رّ]]َحِيْمٌ ٣٣
Walyasta‘fifil-la©³na l± yajidµna nik±¥an ¥att± yugniyahumull±hu min fa«lih(³), wal-la©³na yabtagµnal-kit±ba mimm± malakat aim±nukum fa k±tibµhum in ‘alimtum f³him khairaw wa ±tµhum mim m±lill±hil-la©³ ±t±kum, wa l± tukrihµ fatay±tikum ‘alal-big±'i in aradna ta¥a¡¡unal litabtagµ ‘ara«al-¥ay±tid-dun-y±, wa may yukrihhunna fa innall±ha mim ba‘di ikr±hihinna gafµrur ra¥³m(un).
Orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. (Apabila) hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka. Berikanlah kepada mereka sebagian harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, jika mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.
Tafsir
Bila arahan pada ayat sebelumnya ditujukan kepada para wali atau pihak yang dapat membantu pernikahan, arahan pada ayat ini ditujukan kepada pria agar tidak mendesak wali untuk buru-buru menikahkannya. Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesuciandiri-nya dengan berpuasa atau aktivitas lain, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya dan memberi mereka kemudahan untuk menikah. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian, yaitu kesepakatan untuk memerdekakan diri dengan membayar tebusan, hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, yaitu jika kamu tahu mereka akan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban mereka, mampu menjaga diri, serta mampu menjalankan tuntunan agama mereka; dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu berupa zakat untuk membantu pembebasan mereka dari perbudakan. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, hanya karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi dari pelacuran itu. Barang siapa memaksa mereka untuk melakukan perbuatan tercela itu maka sungguh, Allah Maha Pengampun terhadap perempuan-perempuan yang dipaksa itu, Maha Penyayang kepada mereka setelah mereka dipaksa, dan Dia akan memikulkan dosa kepada orang yang memaksa mereka.