Kisah Abdullah bin Mas'ud Dipukuli Saat Baca Al-Qur'an

Kisah Abdullah bin Mas'ud Dipukuli Saat Baca Al-Qur'an

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 05 Des 2025 05:00 WIB
Kisah Abdullah bin Masud Dipukuli Saat Baca Al-Quran
Ilustrasi Abdullah bin Mas'ud (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider)
Jakarta -

Abdullah bin Mas'ud adalah salah satu sahabat Nabi yang dikenang karena kejujuran dan kesantunannya. Sejak remaja, ketika masih menjadi penggembala kambing milik Uqbah bin Abi Mu'aith, kepribadian mulianya sudah terlihat jelas.

Meskipun tubuhnya berkulit coklat, kecil, kurus, pendek, dan perutnya agak besar, hal itu justru membuat sebagian sahabat tersenyum melihat keluguannya. Bahkan ketika Umar menertawakan kaki kecilnya, Nabi menegaskan bahwa kaki tersebut akan lebih berat timbangannya daripada Gunung Uhud di hari kiamat.

Di balik bentuk fisiknya, Abdullah bin Mas'ud terkenal sebagai sosok dermawan yang gemar memakai pakaian putih dan wewangian. Karakter dan kebiasaan ini membuatnya dihormati hingga kini sebagai teladan bagi umat Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi Salah Satu Pemeluk Islam Pertama

Dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi oleh Muhammad Raji Hassan, Abdullah bin Mas'ud menjadi salah satu pemeluk Islam pertama ketika usianya masih remaja. Keputusannya memeluk agama baru itu hadir dari rasa ingin tahunya yang besar terhadap ajaran Nabi Muhammad.

Saat itu, ia sedang berada di Mekah bersama paman dan kaumnya untuk membeli barang-barang dan wewangian. Di sekitar Ka'bah, ia melihat Nabi Muhammad, Ali kecil, dan Khadijah sedang melakukan thawaf serta melaksanakan salat sehingga ia bertanya kepada Abbas tentang ajaran Islam.

ADVERTISEMENT

Pertemuan berikutnya terjadi ketika ia sedang menggembalakan kambing milik Uqbah bin Abi Mu'aith. Nabi Muhammad dan Abu Bakar meminta susu, namun ia menolak memberikan karena ingin menjaga amanah sebagai penggembala.

Baru setelah ia menyaksikan mukjizat Nabi SAW memerahkan susu dari kambing muda yang belum pernah diperah, hatinya luluh. Abdullah bin Mas'ud pun menyatakan keislamannya dan tercatat sebagai orang ke-20 yang masuk Islam sebelum dakwah di rumah Arqam dimulai.

Kisah Abdullah bin Mas'ud Dipukuli Sampai Babak Belur

Diceritakan dalam buku Biografi 60 Sahabat Nabi oleh Muhammad Khalid, para sahabat Nabi pernah berkumpul dan membahas bahwa kaum Quraisy belum pernah mendengar Al-Qur'an dibacakan secara terang-terangan. Mereka kemudian mencari siapa yang berani menyampaikan ayat-ayat Allah di tengah keramaian Mekah.

Dalam musyawarah itu, Abdullah bin Mas'ud langsung menyatakan diri sebagai sukarelawan. Sikapnya mengejutkan para sahabat lain karena ia tidak memiliki keluarga kuat yang bisa melindunginya.

Mereka mengingatkan bahwa Quraisy terkenal keras dan mungkin akan menyakitinya jika ia tampil membaca Al-Qur'an. Namun Abdullah dengan penuh keyakinan berkata bahwa Allah akan menjaganya.

Pagi hari berikutnya, Abdullah pergi ke Maqam Ibrahim ketika kaum Quraisy sedang duduk di tempat-tempat mereka. Ia berdiri dengan tegap lalu mengangkat suara membaca "Bismillahirrahmanirrahim" dengan lantang.

Setelah itu ia melanjutkan membaca surah Ar-Rahman dengan suara yang jelas dan kuat. Orang-orang Quraisy terkejut mendengar ayat yang sebelumnya hanya dibacakan sembunyi-sembunyi.

Mereka bertanya-tanya apa yang sedang dibaca oleh Abdullah itu. Ketika mengetahui bahwa ia membacakan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad, mereka pun marah besar.

Kaum Quraisy segera menyerangnya dan memukulinya secara brutal hingga wajahnya babak belur. Namun Abdullah tetap melanjutkan bacaannya hingga Allah menghendaki ia berhenti.

Dalam keadaan penuh luka, ia kembali kepada para sahabat yang sebelumnya sudah khawatir akan keselamatannya. Tetapi ia justru berkata bahwa kini tidak ada lagi musuh Allah yang ia takuti dan ia siap mengulanginya keesokan hari, sebelum para sahabat menegaskan bahwa tindakannya sudah lebih dari cukup.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads