Kezaliman Firaun, Raja Mesir yang Bengis dan Diazab Allah SWT

Kezaliman Firaun, Raja Mesir yang Bengis dan Diazab Allah SWT

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 28 Sep 2024 06:00 WIB
Pillars of the Great Hypostyle Hall of the Karnak temple, Luxor, Egypt (Ancient Thebes with its Necropolis).
Ilustrasi istana Firaun (Foto: Getty Images/iStockphoto/Siempreverde22)
Jakarta -

Firaun era Nabi Musa AS adalah seorang penguasa zalim yang ingkar kepada Allah SWT. Kisah terkait Firaun disebutkan dalam sejumlah ayat suci Al-Qur'an.

Menukil Qashashul Anbiyaa oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, penyebab kekejian Firaun dikarenakan bani Israil mempelajari satu hal yang mereka riwayatkan dari Ibrahim AS bahwa suatu saat nanti akan lahir seorang anak dari keturunannya yang akan menghancurkan kekuasaan raja Mesir. Berita tersebut sampai ke telinga Firaun sampai akhirnya ia memutuskan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki dari bani Israil.

Menurut riwayat Ibnu Mas'ud RA dan sejumlah sahabat, suatu ketika Firaun bermimpi seakan-akan api datang dari arah Baitul Maqdis dan membakar rumah-rumah Mesir, begitu pula kaum Qibhti. Namun, api tersebut tidak membahayakan bani Israil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika terbangun, Firaun merasa takut akan mimpinya. Ia lalu mengumpulkan seluruh paranormal dan tukang sihir.

Firaun kemudian bertanya kepada mereka terkait mimpi tersebut. Mereka lalu berkata, "Akan lahir seorang bayi lelaki dari kalangan mereka (bani Israil), ia akan menghancurkan penduduk Mesir."

ADVERTISEMENT

Karena itulah, Firaun memerintahkan untuk membunuh anak lelaki dan membiarkan anak perempuannya hidup. Firaun sangat mewaspadai akan hal ini, sampai-sampai ia menunjuk beberapa lelaki dan dukun beranak untuk berpatroli. Mereka akan memeriksa para wanita hamil dan mendata waktu kelahirannya.

Jika ada yang melahirkan anak laki-laki, bayi tersebut langsung disembelih oleh para algojo seketika itu juga. Meski demikian, takdir berkata lain.

Anak laki-laki yang sangat ditakuti Firaun justru tumbuh dewasa di kediamannya. Bahkan memakan makanan dan minuman yang ada di kerajaan Firaun.

Nabi Musa AS, anak angkat Firaun, sendirilah yang kemudian menghancurkan dan menumpas kezalimannya terhadap rakyatnya, terutama kepada Bani Israil.

Akhirnya, raja zalim tersebut diazab oleh Allah SWT dengan ditenggelamkan di Laut Merah bersama pengikutnya yang sama sesatnya. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Baqarah ayat 50,

ΩˆΩŽΨ§ΩΨ°Ω’ ΩΩŽΨ±ΩŽΩ‚Ω’Ω†ΩŽΨ§ بِكُمُ Ψ§Ω„Ω’Ψ¨ΩŽΨ­Ω’Ψ±ΩŽ ΩΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω’Ψ¬ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω°ΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΨΊΩ’Ψ±ΩŽΩ‚Ω’Ω†ΩŽΨ§Ω“ Ψ§Ω°Ω„ΩŽ ΩΩΨ±Ω’ΨΉΩŽΩˆΩ’Ω†ΩŽ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω’Ψͺُمْ ΨͺΩŽΩ†Ω’ΨΈΩΨ±ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω₯Ω 

Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya)."

Wallahu a'lam




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads