Jarak Usia Khadijah dengan Rasulullah SAW saat Menikah

Jarak Usia Khadijah dengan Rasulullah SAW saat Menikah

Alvin Setiawan - detikHikmah
Selasa, 05 Mar 2024 05:00 WIB
Ilustrasi Nabi Muhammad
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ramil110)
Jakarta -

Istri pertama Nabi Muhammad SAW bernama Siti Khadijah. Beliau menikahi Siti Khadijah dengan usia terpaut 15 tahun lebih tua darinya.

Saat menikah, Siti Khadijah berusia 40 tahun, sedangkan Rasulullah SAW masih berusia 25 tahun. Hal ini diceritakan dalam buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid menurut riwayat masyhur.

Menurut buku Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Kisah Istri-istri Nabi Muhammad SAW karya Herwanti dan Sutarman, Siti Khadijah merupakan seorang janda di kalangan Quraisy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti Khadijah pertama kali menikah dengan Abu Halah bin Nabbasy Al Tamimi. Mereka pun dikarunia dua orang anak yang diberi nama Halah dan Hindun. Sayangnya, kebahagiaan itu tak bertahan lama sebab suaminya meninggal dunia.

Akhirnya, Siti Khadijah menikah kembali dengan Atiq bin Aid bin Abdullah Al Makhzumi tapi tidak bertahan lama karena mereka bercerai. Setelah pernikahan kedua, Siti Khadijah memutuskan tidak menikah lagi untuk beberapa tahun.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Siti Khadijah pun akhirnya menikah dengan Rasulullah SAW. Pernikahan Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW yang punya jarak usia usia cukup jauh ini tidak membuat mereka merasa malu dengan hubungan romantis mereka. Pasalnya, mereka punya hati yang bagaikan sutra yang penuh dengan cinta, kasih sayang dan akhlak yang mulia.

Siti Khadijah dan Rasulullah SAW dikaruniai putra dan putri di antaranya Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Sementara itu, dua orang putra Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah meninggal dunia terlebih dahulu, yaitu Qasim dan Abdullah.

Kisah Cinta Khadijah dan Rasulullah SAW

Dikutip dari buku Keajaiban Seribu Dinar karya Miftahurrahman, Siti Khadijah merupakan seorang pebisnis sukses yang punya aset kekayaan sepertiga dari jumlah kekayaan penduduk Kota Makkah.

Merangkum buku Dakwah Rasullullah Sejarah & Problematika karya Yunan Yusuf dan buku Fathimah Zahra: Biografi Kehidupan & Perjuangannya karya Baqir Syarif Qarasyi, dikisahkan Siti Khadijah kala itu telah mempersembahkan seluruh kekayaannya demi Islam hingga tidak tersisa apapun lagi, hingga membuatnya jatuh miskin sampai tidak memiliki sebuah tikar untuk alas duduk sekalipun di rumahnya.

Lalu, Allah SWT menganugerahi Siti Khadijah sebuah istana surga tertinggi. Istana surga ini merupakan istana tertinggi jika dibandingkan dengan istana surga untuk hamba-hamba-Nya yang saleh.

Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda, "Aku diperintahkan untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah, dengan rumah di surga yang terbuat dari mutiara, yang tidak ada suara gaduh di dalamnya dan tidak ada rasa letih."

Allamah Hurr Amili dalam al-Manzhumah berkata, "Di surga ada sebuah rumah dari mutiara yang tidak ada suara gaduh di dalamnya dan tidak ada rasa letih."

Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian dan kasih sayang istimewa kepada Siti Khadijah. Beliau mencintai Siti Khadijah dengan ikhlas. Mengenai hal ini, Aisyah RA berkata, "Setiap kali Rasulullah SAW berada di rumahku, belau tidak mungkin akan keluar rumah tanpa terlebih dahulu mengingat Khadijah dengan memuji dan menyanjungnya.

Suatu hari ketika ia melakukan hal itu, beliau berkata dengan marah, 'Bukankah ia tak lebih dari perempuan tua sedangkan Allah SWT telah memberikan yang lebih baik kepadamu!'

Setelah itu, Rasulullah SAW menjadi sangat kecewa hingga rambut bagian depan kepalanya bergetar karena marah dan berkata,

'Demi Allah! Allah SWT tidak pernah memberikan yang lebih baik darinya kepadaku. Dia beriman kepadaku sementara orang lain tak menerimaku. Dia mendukungku dengan seluruh hartanya sementara masyarakat menyampingkan aku dan Allah SWT menganugerahkan keturunan kepadaku sementara aku tidak memilikinya dari istri-istriku yang lain'."

Sampai akhirnya pada 10 Ramadhan tahun kesepuluh kenabian Rasulullah SAW, tepatnya 619 M, Siti Khadijah pun wafat lalu dimakamkan di Makkah sebagaimana diceritakan di dalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW karya Moenawar Chalil.




(rah/rah)

Hide Ads