Perang Uhud dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Perang tersebut menjadi kenangan penting dalam sejarah islam.
Sebab, pada peperangan tersebut kaum muslimin yang hanya berjumlah 1.000 pasukan harus melawan kaum kafir Quraisy sebanyak 3.000 pasukan. Dijelaskan dalam buku Sang Panglima Tak Terkalahkan "Khalid Bin Walid" karya Hanatul Ula Maulidya, pasukan Quraisy terdiri dari 200 pasukan berkuda, 700 pasukan berkendara unta, dan sisanya pasuka pemanah serta pejalan.
Sementara itu, 1.000 pasukan muslimin terdiri dari gabungan orang Makkah dan Madinah. Namun, dalam perjalanan menuju Gunung Uhud, Abdullah bin Ubay salah satu pemimpin bani terbesar di kaum Quraisy membelot dan membawa 300 pasukan muslimin, karenanya sisa dari prajurit muslim yang ada hanya 700 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Abdullah bin Ubay berkhianat, Nabi SAW tetap fokus pada kaum muslimin dan tidak mengambil pusing pembelotan tersebut. Rasulullah SAW sebagai pemimpin dari perang tersebut melakukan persiapan matang untuk menghadapi kaum kafir Quraisy.
Mahdi Rizqullah Ahmad dkk dalam Biografi Rasulullah menjelaskan, Perang Uhud meletus pada tanggal 15 bulan Syawal tahun ketiga Hijriah. Perang ini terjadi sekitar setahun setelah Perang Badar, dan umat Islam meraih kekalahan dari Perang Uhud.
Nabi Muhammad SAW menempatkan 50 pasukan pemanah di atas Gunung Uhud untuk melakukan serangan jikalau pasukan berkuda kaum Quraisy menyerbu. Beliau juga berpesan kepada para prajurit muslim agar tidak meninggalkan tempatnya apapun yang terjadi saat perang.
Sementara itu, pasukan kafir Quraisy dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Perang Uhud berlangsung selama 7 hari, pada awal pertempuran perang masih dikuasai oleh pasukan muslimin.
Sayangnya, karena ada kesalahan yang dilakukan oleh pasukan pemanah di atas bukit maka kaum muslimin mengalami kekalahan. Kekalahan itu bermula ketika beberapa dari prajurit muslim berteriak,
"Harta rampasan, harta rampasan... Kita sudah menang! Apalagi yang kita tunggu?"
Teriakan tersebut lantas membuat pasukan pemanah yang berada di atas bukit ikut turun ke bawah untuk mengambil harta rampasan perang. Karena itu pula, komandan pasukan pemanah kaum muslim yaitu Abdullah bin Jubair berkata,
"Apakah kalian lupa pesan Nabi Muhammad kepada kalian?"
Peringatan dari sang komandan tidak digubris. Akibatnya, pasukan pemanah yang turun untuk mengambil harta rampasan itu justru dimanfaatkan oleh prajurit kafir Quraisy untuk menyerang pasukan muslim.
Hal itu pula yang jadi penyebab kaum kafir Quraisy yang dikomandoi Khalid bin Walid menguasai keadaan dan mengepung pasukan muslimin dari berbagai arah. Menurut buku Islam at War karya George F. Nafziger, Strategi Khalid membuat pasukan muslim kalah dalam Perang Uhud.
Singkat cerita, Khalid bin Walid kemudian menjadi tangan kanan Rasulullah SAW setelah masuk Islam. Dirinya bahkan dikenal sebagai panglima yang berhasil dan menjadi andalan Nabi Muhammad SAW.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
Naudzubillah! Ini Ciri-ciri Wanita yang Jadi Pengikut Dajjal pada Akhir Zaman
Kemenag Imbau Masyarakat Tak Usir Anak-Anak yang Berisik di Masjid