Beberapa waktu lalu, jagat media sosial diramaikan dengan fenomena "Tepuk Sakinah". Yel-yel islami ini menjadi viral karena formatnya yang unik, seru, dan sarat pesan moral tentang pilar-pilar keluarga harmonis.
Meskipun baru viral, lagu yang menjadi ice breaking dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Kementerian Agama (Kemenag) ini ternyata memiliki proses perumusan yang panjang dan mendalam. Namun, tahukah kamu bahwa di balik lirik sederhana tersebut tersimpan makna mendalam tentang pilar keluarga sakinah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses Panjang Lahirnya Tepuk Sakinah
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad menjelaskan Tepuk Sakinah bukan sekadar lagu biasa. Substansi di balik liriknya melalui proses yang sangat panjang sejak 2015.
"Jadi tepuk sakinah ini sebenarnya prosesnya sangat panjang itu, sejak menteri-menteri sebelumnya, sejak 2015. Jadi proses panjang, ada FGD, ada halaqoh yang melibatkan para ulama, para psikolog, para ahli hukum keluarga. Sehingga substansinya itu terkait dengan pilar-pilar keluarga sakinah itu," jelas Abu Rokhmad saat ditemui dalam Konferensi Pers STQH Nasional XVIII di Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
"Misalnya soal janji kokoh, dalam Al-Qur'an disebut dengan mitsaqan ghalizan. Suami istri yang akan menikah dia harus memiliki semangat yang kuat untuk menjaga janji kokoh yang harus dia pegang. Saya kira itu bagus banget," lanjutnya.
Menurut Abu Rokhmad, lagu ini sengaja disajikan dengan cara yang fun dan digunakan sebagai ice breaking dalam proses bimbingan perkawinan (Bimwin). Hal itu agar nilai-nilai positifnya mudah diserap calon pengantin (catin).
Kenapa Tepuk Sakinah Baru Viral Sekarang?
Abu Rokhmad mengatakan viralnya Tepuk Sakinah di media sosial merupakan hal yang wajar dalam era digital saat ini. Menurutnya, fenomena tersebut justru memperluas jangkauan pesan nilai keluarga sakinah, tidak hanya di ruang kelas Bimwin, tetapi juga ke masyarakat luas.
"Itu kan hukumnya media sosial. Saya kira kita tahu ceritanya kayak begitu. Misalnya ada lagu yang sudah beberapa tahun yang lalu baru sekarang viral itu bisa saja. Niatnya baik, niatnya tulus untuk menanamkan nilai-nilai pilar keluarga sakinah ke masyarakat supaya bisa dipahami," bebernya.
5 Pilar Keluarga Sakinah di Balik Lirik
Tepuk Sakinah diperkenalkan Kemenag melalui program Bimwin sebagai media pengingat yang efektif. Formatnya memadukan gerakan tepuk tangan dengan syair sederhana, sehingga peserta lebih mudah menghafal inti materi Bimwin.
Ada lima pilar inti dalam tepuk sakinah. Lima pilar inilah yang menjadi makna di balik setiap lirik dan gerakan yel-yel tersebut.
Dikutip dari laman Kemenag, berikut adalah lima pilar keluarga sakinah yang diajarkan Kemenag dan terkandung dalam Tepuk Sakinah.
- Zawaj - Berpasangan
- Mitsaqan Ghalizan - Janji kokoh dalam pernikahan
- Mu'asyarah Bil Ma'ruf - Saling cinta, menghormati, menjaga, dan berbuat baik
- Musyawarah - Bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan
- Taradhin - Saling ridha dalam membina rumah tangga
Menurut Abu Rokhmad, gerakan tepuk tangan dalam yel-yel ini juga bukan sekadar seremonial. Pesan yang ingin disampaikan adalah agar pasangan mampu mencairkan suasana ketika terjadi konflik dengan kembali mengingat esensi lima pilar keluarga sakinah.
Lirik Tepuk Sakinah
Berikut lirik Tepuk Sakinah yang biasa diajarkan di KUA:
Berpasangan, berpasangan, berpasangan (tepuk 3 kali)
Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh (tepuk 3 kali)
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
Musyawarah untuk sakinah
(ulangi dari awal)
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Waketum MUI: Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional