Idul Fitri menjadi momen bagi muslim untuk saling bersilaturahmi dan membuka pintu maaf sebesar-besarnya dengan sesama saudara. Hari raya berlangsung setelah umat Islam melakukan puasa sebulan penuh.
Dinukil dari buku Misteri Bulan Ramadhan oleh Yusuf Burhanudin, ucapan Idul Fitri dianggap sebagai penghormatan kepada orang lain. Sebab, Islam mengajarkan umatnya untuk mengucap hal-hal baik layaknya doa.
Saat Idul Fitri, biasanya muslim mengirimkan ucapan dengan kata-kata mutiara yang berisi permohonan maaf dan hal-hal baik. Berkaitan dengan itu, ada ucapan Idul Fitri yang dianggap sunnah dan diucapkan para sahabat Nabi SAW sejak dulu, apa itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Idul Fitri 2025 Berapa Hijriah? Cek di Sini |
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Sering Diucapkan para Sahabat Nabi SAW
Diterangkan dalam buku Mutiara Hikmah Puasa karya B Wiwoho, sebetulnya tak ada ayat dan hadits yang dapat dijadikan rujukan untuk menilai ucapan yang paling tepat dilontarkan ketika momen Idul Fitri. Meski demikian, ada salah satu kalimat yang diyakini sering diucapkan para sahabat Nabi SAW ketika hari raya.
Beberapa riwayat mengatakan para sahabat mengucapkan kalimat berikut ketika bertemu saat hari raya,
ΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ ΩΩΩΩ
Arab latin: Taqabbalallahu minna wa minkum
Artinya: "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua."
Hal ini diperkuat dengan keterangan dari Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni. Ia mengatakan bahwa Muhammad bin Ziyad berkata,
"Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi SAW. Mereka bila kembali dari salat Id berkata sebagiannya kepada sebagian lain: 'Taqabbalallahu minna wa minkum,' Beberapa sahabat menambahkan ucapan 'Shiyamana wa shiyamakum,' yang artinya puasaku dan puasa kalian."
Perlu dipahami, ucapan tersebut bersumber dari para sahabat bukan Nabi Muhammad SAW. Ibnu Taimiyah melalui Majmu Fatawa-nya turut menjelaskan terkait hukum ucapan Idul Fitri,
"Taqabbalallahu minna wa minkum, dan semacam itu, maka ini telah diriwayatkan oleh sebagian sahabat bahwa dahulu mereka melakukannya, dan dibolehkan sebagian imam seperti Imam Ahmad dan lainnya. Tetapi Imam Ahmad berkata: Aku tidak mau memulainya lebih dahulu, namun jika seseorang mengucapkannya kepadaku maka aku menjawabnya, karena itu jawaban ucapan selamat yang hukumnya wajib."
Wallahu a'lam.
(aeb/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?