Sejarah baru bagi Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Setelah proyek pembangunan yang memakan waktu sekitar dua dekade, kini masjid tersuci di dunia itu bebas dari crane.
Ibadah haji tahun ini akan menjadi haji pertama tanpa crane setelah 20 tahun. Pada musim-musim haji sebelumnya, crane-crane tampak menambah padatnya Masjidil Haram. Hampir di setiap sisi masjid itu terdapat derek dan crane.
![]() |
Crane di Masjidil Haram pernah menjadi musibah. Pada musim haji 2015, sebuah crane jatuh dan menewaskan ratusan orang. Menurut catatan pemberitaan detikcom, tragedi ini terjadi pada hari Jumat, 11 September 2015, pukul 17.30 waktu setempat saat jemaah khusyuk beribadah. Puluhan crane yang masih berada di lokasi usai musibah jatuhnya crane menyisakan kekhawatiran bagi jemaah haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potret Masjidil Haram Kini Bebas dari Crane
Crane-crane itu kini telah dilepas. Sejumlah potret udara yang dibagikan Saudi Press Agency memperlihatkan Masjidil Haram bersih dari crane. Masjid tampak lebih luas dan megah.
![]() |
Crane yang tadinya bergantungan di sekeliling area Ka'bah juga telah bersih. Begitu pula yang di sisi luar.
![]() |
Proyek Perluasan Masjidil Haram
Diketahui, Masjidil Haram terus melakukan perluasan. Proyek ini terus jalan di tengah musim haji setiap tahunnya.
Menurut catatan pemberitaan detikHikmah, Kerajaan Arab Saudi melakukan perluasan ketiga Masjidil Haram dengan total luas bangunan mencapai 345.000 m². Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengatakan perluasan ini berkontribusi memudahkan jemaah.
Area perluasan ketiga ini mencakup halaman, jembatan, dan berbagai ruang serta fasilitas untuk jemaah. Koridor tawaf turut diperluas dengan total area mencapai 12.350 m² dengan kapasitas tampung 107.000 orang per jam.
Proyek ini termasuk pemasangan bulan sabit emas di setiap menara Masjidil Haram. Pemasangan dilakukan bertahap.
Sejarah mencatat perluasan Masjidil Haram pertama kali dilakukan era Khalifah Umar bin Khattab RA. Umar RA memulainya dengan membeli rumah-rumah di sekitar kawasan Masjidil Haram. Rumah tersebut dirobohkan dan dijadikan kawasan tambahan masjid.
Menurut at-Thabari dan Ibnu Athir, proyek perluasan pertama ini dilakukan pada 17 H. Jemaah yang semakin banyak dan kapasitas yang terbatas menjadi alasan Khalifah Umar RA memperluas Masjidil Haram. Demikian seperti dijelaskan dalam buku Para Penyokong Muhammad: Generasi Penghulu Syurga karya Zhaenal dan Dzulkhairi Mohd Noor.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa