Dajjal dikenal dengan julukan Al-Masih, yakni al-Masih ad-Dajjal. Julukan Al-Masih juga kerap kita dengar, lekat dengan Nabi Isa AS yakni Al-Masih 'Isa bin Maryam Alaihissalam. Namun jelas, arti dari julukan Al Masih tersebut berbeda dengan julukan yang disematkan pada Nabi Isa AS.
Allah menciptakan dua al-Masih, salah satu dari keduanya adalah lawan untuk yang lain. Dalam kitab Syarah Hishnul Muslim karya Sheikh Majdi Abdul Wahab Al-Akhmad, yang diterjemahkan oleh Abdul Rosyad Shiddiq, dijelaskan bahwa julukan Al-Masih pada Dajjal menunjukkan keburukan bentuknya, karena segala kebaikan telah dihapus darinya. Dengan kata lain, Al-Masih dalam konteks julukan Dajjal, merujuk pada kesesatan.
Arti Julukan Al Masih pada Dajjal Menurut Ulama
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Prof KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya, menjelaskan bahwa Al-Masih pada nama sayidina Isa AS, diartikan menghapus atau mengusap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma kalau diarahkan untuk Dajjal adalah untuk kejelekan, maksudnya dihapus dari segala kebaikan. Kalau sayidina Isa Almasih dihapus dari segala kejelekan. Beda, gelarnya sama, tapi maknanya beda," ucap Buya Yahya dalam video unggahan Al Bahjah TV.
Sementara itu, Dr Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, dalam laman Almanhaj menyebut Al-Masih 'Isa bin Maryam Alaihissalam adalah orang yang benar, sementara al-Masih ad-Dajjal adalah yang sesat lagi pendusta. Nabi 'Isa Alaihissalam adalah al-Masih yang membawa petunjuk, dia menyembuhkan orang buta sejak lahir, yang berpenyakit kusta, juga menghidupkan yang mati dengan seizin Allah.
Sementara Dajjal adalah al-Masih yang membawa kesesatan. Dia menguji manusia dengan sesuatu yang diberikan kepadanya berupa kemampuan-kemampuan yang luar biasa, seperti menurunkan hujan, menghidupkan bumi dengan tumbuhan, dan hal-hal lain yang diluar kebiasaan. Hal ini diperkuat dengan adanya hadits:
Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ―ΩΩΨ¬ΩΩΨ§ΩΩ Ω ΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΨΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ.
Artinya: "Sesungguhnya Dajjal itu terhapus (buta) sebelah matanya." Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa'ah, bab Dzikrud Dajjaal (XVIII/61, Syarh an-Nawawi).
Pemaknaan Lain dan Sifat Dajjal
Pada laman Almanhaj juga Dr Yusuf menuliskan, Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam. Dia memiliki banyak sifat yang dijelaskan dalam berbagai hadits agar manusia mengenalnya dan memberikan peringatan kepada mereka atas kejelekannya, sehingga ketika dia keluar maka orang-orang yang beriman akan mengenali dan tidak terkena fitnahnya.
Sifat-sifat ini dapat membedakannya dari manusia yang lain. Maka tidak akan ada yang tertipu kecuali orang bodoh yang telah ditetapkan kesengsaraan baginya. Adapun sifatnya yakni Dajjal adalah seorang laki-laki, masih muda, berkulit merah, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan (leter o), berambut keriting, keningnya lebar, dadanya bidang, mata yang kanannya buta, mata tersebut tidak muncul tidak pula tertancap dalam seakan-akan buah anggur yang menonjol.
Sementara di atas matanya yang kiri ada daging keras yang tumbuh, di antara kedua matanya tertulis huruf ΩΨ ΩΨ Ψ± dengan huruf yang terputus-putus, atau (ΩΨ§ΩΩΨ±) dengan bersambung. Setiap muslim dapat membacanya, baik dia orang yang buta huruf maupun tidak.
Dari ciri tersebut, ada pula yang berpendapat, julukan Al Masih disematkan pada Dajjal karena matanya buta sebelah. Ciri fisik Dajjal disebutkan hanya memiliki satu mata tanpa alis pada sebagian wajahnya.
Hal ini disebutkan dalam riwayat bersanad shahih dari Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Al-Filtan bin Ashim yang mengutip sabda Rasulullah SAW:
"Adapun Masih Adh-Dhalalah (Al-Masih pembawa kesesatan: Dajjal) adalah seorang lelaki yang berdahi lebar, picak mata kirinya, lebar lubang hidungnya, (tubuhnya) agak bongkok." (HR Muslim)
Julukan Al Masih yang dimiliki Dajjal juga dapat diartikan sebagai menelusuri. Sebab, Dajjal pada akhir zaman kelak akan membelah dan menjelajah bumi.
Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam Kitab Al-Masih Al-Muntazhar wa Nihayah Al-Alam terjemahan Subhanur mengatakan, penyebutan Al Masih pada Dajjal selalu diikuti dengan sifatnya yaitu sesat.
"Kata 'Al Masih' diungkapkan untuk Nabi Isa bin Maryam, tetapi digunakan juga untuk Dajjal. Jika disebutkan Al-Masih yang sesat, itulah Dajjal. Jadi penyebutan Al Masih untuk Dajjal selalu diikuti dengan sifatnya," demikian penjelasannya.
Al Masih pada Dajjal merujuk pada pembohong. Sebab, Dajjal menutup kebenaran dengan sihir dan kejahatannya serta menyelimutinya dari manusia dengan pengakuan dan kebohongan.
Sebaliknya, julukan Al-Masih yang melekat pada Nabi Isa AS memiliki makna keberkahan. Salah satu alasannya adalah karena setiap penyakit yang disentuh oleh tangan beliau akan sembuh dengan izin Allah. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa Al-Masih dalam konteks Nabi Isa berarti Ash-Shiddiq, yang bermakna kejujuran dan kebenaran.
Nah itulah tadi penjelasan tentang arti Al-Masih pada julukan Dajjal. Semoga kita semua terlindungi dari seluruh tipu dayanya kelak. Aamiin.
(aau/fds)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!