Nahdlatul Ulama (NU) mendukung program kerja Presiden Prabowo Subianto yaitu Asta Cita yang bertujuan untuk membangun visi Indonesia Emas 2024, salah satunya adalah memantapkan sistem pertahanan dan ketahanan pangan negara.
Salah satu program Asta Cita adalah memantapkan sistem pertahanan dan swasembada pangan di Indonesia. Bahkan, Prabowo memprioritaskan program ketahanan ketahanan pangan agar swasembada pangan secepatnya bisa direalisasikan.
"Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar" ujar Prabowo dikutip dari situs resmi kepresidenan, Kamis (30/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai organisasi Islam, NU mempunyai peran dalam memperkuat ketahanan pangan. Warga NU berkontribusi dalam memperkuat sektor pertanian Indonesia yang menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional.
Organisasi Islam tersebut memiliki potensi besar untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan, salah satu program NU adalah optimalisasi lahan dengan mencetak lahan baru di 12 provinsi. Program ini tidak termasuk Jawa dan Bali.
NU juga membentuk program bernama brigade pangan yang melibatkan kelompok pemuda untuk mengelola lahan pertanian. Mereka nantinya akan diberikan fisilitas seperti traktor, pupuk, combain dan benih secara gratis.
Setelah panen, hasil pertanian akan dibagi antara pemilik dan pengelola lahan dengan penghasilan yang mencapai Rp 15 Juta per orang. Program ini ditujukan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
Untuk mencapai target program ketahanan pangan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf, merangkul para ulama untuk berkumpul dalam rangka menguatkan visi misi kebangsaan melalui program Sarahsehan Ulama. Acara ini mengusung tema 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU'.
Acara ini akan mempertemukan para ulama, cendekiawan, dan pemangku kepentingan, untuk membahas delapan prioritas strategis pemerintahan Prabowo - Gibran.
Melalui Sarahsehan ini NU kembali menegaskan peran strategisnya sebagai pendukung sekaligus penjaga harmoni sosial dan mitra pemerintahan dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Acara ini diharapkan mampu menjadi wadah konsolidasi untuk menyatukan gagasan, visi, dan program kerja NU di berbagai jenjang kepengurusan.
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Profil Reza Pahlavi, Keturunan Dinasti Terakhir Iran yang Siap Ganti Khamenei