10 Golongan Ini Tidak Diterima Sholatnya, Naudzubillah!

10 Golongan Ini Tidak Diterima Sholatnya, Naudzubillah!

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Jumat, 07 Jun 2024 07:30 WIB
Jemaah sedang melakukan Takbiratul Ihram saat sholat id lebaran 2024. Felicia Gisela Sihite
Ilustrasi 10 golongan yang tidak diterima sholatnya. Foto: Jemaah sedang melakukan Takbiratul Ihram saat sholat id lebaran 2024. Felicia Gisela Sihite
Jakarta -

Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Ibadah ini menjadi salah satu media komunikasi seorang hamba dengan Allah SWT.

Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah, sholat dalam agama Islam yang tidak bisa ditandingi ibadah apapun. Sholat menempati kedudukan paling tinggi sebagai tiang agama. Pelaksanaan aturan agama tidak bisa tegak kecuali dengan sholat.

Tak heran jika sholat harus dilaksanakan dengan baik karena Allah ta'ala. Namun, ada 10 golongan orang yang tidak akan diterima sholatnya. Golongan ini tentunya wajib dihindari tiap muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Golongan Manusia yang Tidak Diterima Sholatnya

Dalam kitab Nashaihul 'Ibad Syarh Al Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad oleh Muhammad Nawawi bin 'Uma Al Jawi, terdapat 10 golongan orang-orang yang sholatnya tidak diterima:

عشرة نفر لن يقبل الله تعالى صلاتهم

ADVERTISEMENT

Artinya, "Sepuluh orang yang shalatnya tidak diterima Allah SWT."

Rasulullah SAW menyebut satu per satu golongan orang yang sholatnya tidak diterima Allah SWT. Mereka adalah:

  • Orang yang shalat sendirian tanpa membaca (Al-Fatihah)
  • Orang yang tidak mau mengeluarkan zakat
  • Orang yang mengimami shalat suatu kaum, sementara kaum itu benci
  • Budak yang melarikan diri dari tuannya
  • Peminum arak (khamr)
  • Istri yang bermalam, sementara suaminya tidak ridha kepadanya
  • Wanita merdeka yang sholat tanpa memakai kerudung
  • Pemakan riba
  • Pemimpin yang zalim
  • Orang yang biasa melakukan sholat, namun tidak mampu mencegah dirinya dari kekejian dan kemungkaran. Sehingga, dia justru semakin bertambah jauh dari Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat lainnya, sebuah hadits menyebutkan tiga kelompok orang yang tidak diterima sholatnya. Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‬

Artinya: "Terdapat tiga kelompok yang sholatnya tidak terangkat meskipun hanya sejengkal dari atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah SWT). Ketiga golongan tersebut pertama, orang yang mengimami sebuah kamu akan tetapi kaum itu membencinya. Kedua, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya. Ketiga, dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan)." (HR Ibnu Majah).

Sholat Adalah Amalan yang Pertama Kali Dihisab

Selain tiang agama, sholat adalah ibadah yang pertama kali diperhitungkan di hari kiamat. Mengutip laman UIN Sunan Gunung Djati, sholat juga merupakan ibadah yang waktunya dibatasi karena ada awal dan akhir.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ - عَزَّ وَجَلَّ - : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا

Artinya: Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika sholatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari sholat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR Tirmidzi).

Tanda-tanda Orang yang Sholatnya Diterima Allah SWT

Ada lima tanda-tanda diterimanya sholat seseorang. Allah berfirman dalam hadits qudsi:

إِنَّمَا أََتَقَبَّلُ الصَّلاةَ مِمَّنْ تَوَاضَعَ بِهَا لِعُضْمَتِيْ وَلَمْ يَستَطِلْ بِهَا عَلىَ خَلْقِى وَلَمْ يَبِتْ مُصِرّاَ عَلىَ مَعْصِيَتِيْ وَقَطَعَ النَّهَارَ لِذِكْرِى وَرَحِمَ الْمَسَاكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَالأَرْمَلَةَ وَرَحِمَ الْمُصَابَ . ذَلِكَ نُوْرُهُ كَنُوْرِ الشَّمْسِ أَكْلأُهُ بِعِزَّتِى , وَاسْتَحْفشظُهُ مَلَئِكَتِى وَأَجْعَلُ لَهُ فِى الظَُلُمَاتِ نُوْراً وَالْجَهَالَةِ عِلْماً , مَثَلُهُ عَلىَ خَلْقِى كَمَثَلِ الْفِرْدَوْسِ فِى الْجَنَّةِ . ( سيد سابق: إسلامنا )

Artinya: "Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat dari orang yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran-Ku, yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk-Ku, yang tidak mengulangi maksiat kepada-Ku, yang mengisi sebagian siang dengan berdzikir kepada-Ku, yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggalkan suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannnya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamaannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga." (Sayid Sabiq, Islamuna, hal. 119).

Menurut laman Pusat Kajian dan Informasi Islam Universitas Pendidikan Indonesia, dapat disimpulkan, tanda-tanda orang yang diterima sholatnya adalah:

1. Orang yang merendahkan diri dengan sholatnya karena kebesaran Allah SWT

Sholat yang diterima dilakukan dengan penuh tawadhu karena keagungan Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan agar melaksanakan sholat seakan menjadi sholat yang terakhir.

إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ..."

Artinya: "Apabila engkau mendirikan shalat maka sholatlah seolah-olah engkau akan berpisah,..'"

2. Tidak menyombongkan diri kepada makhluk Allah lainnya

Tawadhu'nya dalam sholat melahirkan rendah hati dalam pergaulan dengan sesama manusia. Kekuasaan tidak menyebabkan dia sombong karena dia mengetahui bahwa kekuasaan adalah amanat Allah.

3. Tidak mengulangi maksiat

Dalam kehidupan mungkin sekali waktu manusia pernah melakukan maksiat. Namun, orang yang diterima sholanya tidak megulangi maksiat yang dilakukan.

4. Mengisi sebagian siangnya untuk berdzikir pada Allah SWT

Berzikir tak hanya disyariatkan setelah sholat, namun juga setiap saat. Dalam satu majelis saja, sahabat menemukan Nabi Muhammad beristighfar sebanyak seratus kali. Allah berfirman dalam surat Ar Ra'd ayat 28:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Arab-Latin: Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."

5. Menyayangi orang miskin, dalam perjalanan, terkena musibah, dan wanita yang ditinggal suaminya

Sholat yang diterima Allah akan terlihat jejaknya di kehidupan seorang hamba. Tak hanya menegakkan akidah dan ibadah, Islam juga membela manusia yang sedang dalam keadaan lemah.

Itulah 10 golongan manusia yang sholatnya tidak diterima. Semoga kita terhindar dari golongan tersebut dan amal ibadah yang kita lakukan senantiasa diterima Allah SWT.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads