Tawasul bacaan-bacaan yang bisa diutarakan ketika ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun ada juga yang berpendapat untuk mendapatkan wasilah dari Allah SWT. Berikut ini bacaan tawasul kepada para wali.
Dari buku Pokok-Pokok Akidah yang Benar karya H. A Zahri arti tawasul adalah mengambil sarana atau wasilah supaya doa atau ibadah dapat lebih diterima atau dikabulkan oleh Allah SWT.
Al-Wasilah-wasaa-il menurut bahasa artinya segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu. Tawasul dihubungkan dengan surah Al-Maidah ayat 35.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ٣٥
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung."
4 Jenis Tawasul
Buku Pokok-Pokok Akidah karya H. A Zahri juga menyebutkan tawasul ada empat, yaitu:
1. Tawasul kepada Allah dengan asma dan sifat-Nya
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ ١٨٠
Artinya: "Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaul Husna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."
3. Tawasul kepada Allah dengan iman dan amal saleh
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ١٢٧
Artinya: "(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
4. Tawasul kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ ٨٧
Artinya: "(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, "Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
5. Tawasul kepada Allah Dengan Menampakkan Kelemahan, Hajat, dan Kebutuhan kepada Allah SWT
۞ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ ٨٣
Artinya: "(Ingatlah) Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku,) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang."
Bacaan Tawasul
Dari buku Amalan Mustajab Memperkuat Kecerdasan dan Daya Ingat karya M.N. Ibad utamanya sebagai tata krama berdoa bila lebih dahulu melakukan tawasul dengan berkirim bacaan Al-Fatihah kepada Rasulullah SAW, para auliya, dan ulama yang menyusun doa yang akan diamalkan.
Berikut contoh tawasul dengan berkirim bacaan Al-Fatihah.
1. Ilâ hadhrati Sayyidinâ Muhammad shalallâhu 'alaihi wa salam. Al-Fatihah... (lalu membaca surat Al-Fatihah).
2. Ilâ hadhrati Sayyidinâ Khidhir Balya ibni Malkan Al-Fatihah...
3. Ilâ hadhrati jamî' al-malaikat al-muqarrabîn. Al- Fatihah...
4. Ilâ hadhrati Sayyidinâ Ali ibni Abi Thalib karramallâhu wajhah. Al-Fatihah...
5. Ilâ hadhrati Sayyidinâ Syaikh Abdul Qadir Al- Jailani. Al-Fatihah...
6. (Bisa ditambah dengan berbagai wali atau guru sesuai yang dikehendaki)
7. Khushûshan ilâ hadhrati Syaikh...(yang mengajarkan amalan tersebut). Al-Fatihah.
8. Baru kemudian mulai membaca rangkaian doa.
Ajaran Syaikh Al-Imam Ahmad ibn Ali-Al-Buni
Dari buku Amalan Mustajab Memperkuat Kecerdasan dan Daya Ingat karya M.N. Ibad ajaran Syaikh Al-Imam Ahmad ibn Ali-Al-Buni untuk melakukan amalan tawasul, berikut tata caranya:
1. Ketika Minggu pagi , ketika terbit matahari, segera ambil wudhu dan duduk menghadap kiblat.
2. Berkirim bacaan Al-Fatihah (Ilâ hadhrati Sayyidinâ Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam, al-Fatihah.... Ilâ hadhrati Sayyidinâ Khidhir Balya ibni Malkan, al- Fatihah.... Ilâ hadhrati jami'il malâikatil muqarrabîn, al-Fatihah.... Ilâ hadhrati Sayyidinâ Aliy ibni Abi Thâlib karramallâhu wajhah, al-Fatihah.... Ilâ hadhrati Sayyidinâ Syaikh Abdil Qadir al-Jilâni al- Fatihah.... [Bisa ditambah dengan berbagai wali atau guru sesuai yang dikehendaki]. Khushushan Ilâ hadhrati Syaikh al-Imam Ahmad ibn Ali al-Buni, al- Fatihah [khusus hadrah yang terakhir ini, al- Fatihahnya 3x]).
3. Membaca Bismillâhir rahmânir rahîm 313 (tiga ratus tiga belas) kali.
4. Membaca Allâhumma shalli alâ muhammad (shalawat) 100 (seratus) kali.
5. Berdoa akan hajatnya. (Dalam hal ini akan lebih utama bila bertawassul. Misalnya: Ya Allah, dengan perantara para rasul-Mu dan para wali kekasih-Mu. Aku mohon...).
Demikianlah bacaan tawasul kepada para wali. Semoga detikers dapat mengamalkannya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi